KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Memasuki tahun keempat, Bakti Nusantara melakukan serangkaian kegiatan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia di Kampung Segeram, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Sebagai salah satu wilayah paling utara Indonesia, Kampung Segeram terancam menjadi daerah yang ditinggalkan akibat kurangnya pembangunan. Padahal, wilayah ini adalah simbol utama kedaulatan Indonesia di tengah Laut Natuna Utara (atau dikenal pula sebagai Laut Cina Selatan).
Baca Juga: Banggar sepakati belanja pemerintah pusat Rp 1.683,5 triliun di APBN 2020 Bakti Nusantara (BN) sendiri diadakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta menjadi inspirasi dalam membangun sebuah peradaban yang maju dan berkarakter. Diselenggarakan oleh Yayasan Tunas Bakti Nusantara, berkolaborasi dengan Kemendikbud, Pemerintah Kabupaten Natuna, TNI, Polri, juga sektor swasta, seperti Wardah, Bosch Indonesia, dan Medco E&P Natuna, kegiatan BN 2019 mencakup hibah lahan. Selain itu juga ada pembangunan sekolah, laboratorium, perpustakaan, laptop, dan buku (Bangun Nusantara), RS lapangan dan peningkatan kapasitas tenaga kesehatan (Sehat Nusantara), serta pelatihan guru, pengembangan kapasitas tenaga kesehatan, dan perkemahan (Inspirasi Nusantara). Seperti tahun-tahun sebelumnya, PGRI, PMI, dan Gerakan Pramuka pun ikut aktif mengirimkan para kadernya dalam kegiatan Bakti Nusantara 2019 kali ini. Selain tentunya, partisipasi aktif masyarakat yang sejak tahun lalu ikut mempersiapkan dan mengupayakan keberhasilan kegiatan demi kesejahteraan bersama. Bupati Natuna Abdul Hamid Rizal memberikan apresiasi untuk para relawan yang ikut hadir, termasuk bantuan laptop dari Yayasan, sehingga dapat membuka wawasan baru untuk para pendidik serta siswa di Kampung Segeram dan sekitarnya.
Baca Juga: Kemendikbud akan lakukan perbaikan struktur anggaran supaya tepat sasaran “Kami sangat berterima kasih dengan kehadiran kegiatan Bakti Nusantara di Kabupaten Natuna, yang melengkapi sekolah dengan pembangunan perpustakaan dan laboratorium. Semoga dapat memberikan manfaat maksimal bagi peningkatan literasi di Natuna,” ujar Abdul Hamid Rizal dalam siaran pers. Muhadjir Effendy, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan pemerintah siap untuk memulai penggunaan teknologi informasi di lingkungan pendidikan, dimulai dari wilayah pinggiran, dengan Kabupaten Natuna sebagai lokasi peluncuran pertama. Dengan adanya program digitalisasi ini, saya berharap muncul kesadaran bagi para guru untuk memanfaatkan teknologi informasi bagi kepentingan proses belajar mengajar. Saya berharap Kabupaten Natuna bisa menjadi contoh digitalisasi yang baik bagi daerah-daerah lain,” kata Muhadjir Effendy saat pembukaan rangkaian puncak kegiatan Bakti Nusantara 2019 sekaligus peresmian SMP N 3 Satu Atap (Satap) Bunguran Barat yang menjadi kolaborasi Kementerian dan Yayasan.
Teguh Dwi Nugroho menjabarkan, rangkaian puncak Bakti Nusantara yang berlangsung pada 19-25 September 2019, terdiri dari penyuluhan tentang gizi (pencegahan stunting), kelas inspirasi, antologi cerpen dan pelatihan menulis, capacity building guru, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, taman baca masyarakat, kemah perdamaian, penyuluhan tentang parenting, RS lapangan, hingga sunatan massal.
Baca Juga: Kemendikbud akan Kirim 10.000 Milenial Indonesia Berlatih di Jerman “Beberapa hal utama lain dalam Bakti Nusantara tahun ini adalah penghibahan lahan seluas 4.250 meter persegi yang selanjutnya digunakan sebagai lokasi berdirinya bangunan perpustakaan dan laboratorium SMPN 3 Satu Atap Segeram,” kata dr. Teguh Dwi Nugroho, SpB, Direktur Eksekutif Yayasan Tunas Bakti Nusantara. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Azis Husaini