KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan meningkatnya kesadaran global tentang kelestarianlingkungan, industri semakin ditantang untuk memikirkan kembali praktik tradisional dan mengadopsi strategi inovatif untuk mengurangi sampah dan meningkatkan efisiensi sumber daya. Oleh karena itu, Asosiasi ASEAN Vinyl Council (AVC) Indonesia turut mendorong pilar keberlanjutan ekonomi dan lingkungan. Industri ini diharapkan bisa berkontribusi pada program keberlanjutan dan ekonomi sirkular. Adapun anggota AVC Indonesia adalah produsen PVC resin, diantaranya Asahimas Chemical, PT StandardE Toyo Polymer, PT Sulfindo Adi Usaha, dan PT TPC Indo Plastic and Chemicals.
Untuk mendorong industri PVC menerapkan ekonomi sirkular, AVC Indonesia telah mengggelar seminar bertajuk From Linear to Circular – Enhancing Resources in The PVC Value Chain pada 12 September lalu. Seminar tersebut bertujuan memperkenalkan dan mengeksplorasi rantai nilai PVC dengan mengedapankan peran dan interaksi di dalamnya, serta menumbuhkan pemahaman yang lebihtentang bagaimana elemen-elemen ini berkontribusi pada keberlanjutan dan sirkularitas.
Baca Juga: Pebisnis Kemasan Kritik Wacana Pemberlakuan Safeguard Bahan Baku Plastik Pendekatan kolaboratif ini berupaya membangun jaringan individu dan organisasi yang lebih kohesifyang berkomitmen untuk memajukan praktik ekonomi sirkular. Selain itu, seminar juga bertujuan untuk mendorong kegiatan daur ulang di Indonesia dan mendukung program pemerintah yang berfokus pada pengelolaan sampah dan keberlanjutan. Eddy Sutanto, Ketua Umum AVC dan Presiden Direktur PT Asahimas Chemical, menyatakan bahwa tujuan seminar ini adalah untuk mempromosikan program pemerintah terkait polusi plastik, peta jalan pengurangan sampah di Indonesia, dan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam hal pilar keberlanjutan ekonomidan lingkungan, khususnya di industri PVC. “Dengan bertransisi ke ekonomi sirkular, kita dapat meminimalkan sampah, mengurangi jejak karbon, dan menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan,” kata dia dalaï keterangan resminya, Selasa (17/9). Eddy menambahkan, industri PVC resin perlu selaras dengan misi Asosiasi AVC untuk mengambil peran aktif dalam mengadvokasi nilai produk PVC melalui penyebaran informasiteknis dan edukasi kepada Masyarakat dan para pemangkukepentingan. Sementara itu, Direktur Pengurangan Sampah Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK), Vinda Damayanti menyampaikan bahwa ekonomi sirkular adalah elemen kunci untuk mengatasi masalah sampah padat kota secara global.
Baca Juga: Begini Strategi Sinar Mas Kejar Dekarbonisasi Melalui Pilar Usaha Menurutnya ada dua permasalah utama sampah saat ini, yakni jumlah sampah dan komposisi sampah kota dan sampah plastik memiliki hubungan yang erat dengan tiga krisis planet, termasuk perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi. Sehingga, ia melihat seminar yang dilakukan AVC merupakan momentum yang tepat untuk membangun bisnis sirkular plastik pasca-konsumsi PVC melalui tindakan kolaboratif diantara seluruh rantai nilai PVC dari hulu ke hilir, mulai dari produksi hingga pengolahan akhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk