Mendorong Pertumbuhan Bisnis UMKM Melalui Teknologi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi menjadi fokus banyak pebisnis. Maka,  Jagel, platform penyedia layanan pembuat aplikasi (no code app builder), juga berupaya mendorong pertumbuhan bisnis UMKM di Indonesia melalui teknologi.

Sepanjang tahun 2024 ini, Jagel mengklaim, membantu UMKM mengalami kenaikan rata-rata total omzet hingga 8% dibandingkan tahun lalu.. "Jagel berupaya meningkatkan produktivitas para pelaku bisnis, khususnya UMKM, melalui teknologi digital. Terutama di di Sumatera dan Kalimantan yang menjadi basis mayoritas user kami saat ini," ujar Danny Liong, Chief of Commercial and Sales Jagel, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (20/6). 

Layanan Jagel bisa digunakan dengan sistem berlangganan. User bisa membuat aplikasi sendiri dengan cara mengunduh Jagel.app di Play Store dan memilih paket berlangganan."Dengan bisa mandiri membuat aplikasi, peluang untuk memasarkan produk/jasa akan meningkat pesat dan kami berusaha menjawab masalah tersebut melalui penerapan yang mudah,” lanjut Danny.  


Baca Juga: Bank Mandiri Perkuat Digitalisasi dan Bisnis UMKM Melalui Program MDH

Selain app-builder, Jagel  menyediakan layanan CCaaS (Contact Center as a Service) dan CPaaS (Communication Platform as a Service). Keduanya merupakan pusat pengelolaan kontak pelanggan untuk memberikan pengalaman transaksi yang lebih baik.  Layanan CPaaS mengintegrasikan platform komunikasi (WhatsApp, telepon, Facebook, Instagram) bagi UMKM agar bisa dikelola dengan tersistem.  

Ke depan, Danny optimis layanan software berbasis cloud akan semakin diminati karena menawarkan biaya yang jauh lebih murah. Ditambah gencarnya dukungan Pemerintah terhadap ekonomi kreatif, Danny berharap semakin banyak pelaku UMKM yang mau berekspansi ke ranah digital. “Transformasi digital bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Teknologi adalah jembatan menuju masa depan yang lebih cerah. Dan Jagel berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Indonesia dalam perubahan ini.”  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian