Sejak empat tahun lalu, Wahyuning Widowati menekuni usaha pembuatan mainan anak dari limbah kotak susu. Usaha ini ditekuni di bawah bendera usaha Omah KenKen di Cipayung, Jakarta Timur. Aktivitas ini berawal saat Nuning melihat banyaknya limbah kotak susu tak terpakai. Di rumahnya, Nuning kerap membuang kotak susu dalam jumlah banyak. Kebetulan ia memiliki anak kecil yang masih rutin meminum susu. "Dari situ saya lalu kepikiran untuk memanfaatkannya," ujar wanita 37 tahun ini. Awalnya, dia membuat celengan dari kotak susu. Celengan kotak susu itu dipakai sebagai sarana melatih anaknya agar gemar menabung. Celengan bikinannya ternyata banyak disukai teman bermain anaknya.
Nah, dari situ dia lalu kepikiran untuk membuat mainan anak lainnya. Di tangan kreatifnya, kini limbah kotak susu itu diolah menjadi aneka mainan anak. Antara lain celengan, mobil-mobilan, kereta, truk, dan kotak pensil. Selain itu ada juga wadah serbaguna, tempat kartu nama, dan suvenir. Menurutnya, total ada 17 item produk yang dihasilkannya dari limbah kotak susu ini. Lantaran permintaan terus meningkat, Nuning kini memusatkan seluruh kegiatan produksi di bengkel pembuatan yang berada tak jauh dari rumahnya di Cipayung, Jakarta Timur. "Awal merintis usaha, semua masih saya kerjakan di rumah dengan modal tidak sampai Rp 500.000," ujarnya. Biaya itu habis dipakai buat membeli peralatan tambahan, seperti lem, pita, kancing, kertas kado, dan lainnya. Sementara pasokan limbah kotak susu dia dapatkan gratis. Selain dari rumahnya sendiri, Nuning kini banyak mendapat pasokan limbah kotak susu dari kerabat, teman, dan tetangga sekitarnya. Setiap hari, ada saja orang yang mengantarkan kotak susu ke tempatnya. Makanya, dia mengaku tidak kesulitan mendapatkan limbah kotak susu. "Kalau ada yang kasih 100 pieces kotak susu, saya bayar per piece-nya Rp 1.000, tapi ada juga yang tidak mau dibayar," kata Nuning. Ia mengaku, bisa membuat desain mainan ini secara autodidak dan tidak ada yang mengajari. "Desain saya buat sendiri dengan mencari contoh lewat internet," ujarnya.