KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia pendidikan kini kedatangan start up baru yang mengusung bimbingan belajar. Kalau biasanya bimbingan belajar atau les terdiri atas tutor yang merupakan guru, maka di Taman Siswa ada skema berbeda lewat produk berlabel Taman Tutors. Ini adalah layanan tutor dari siswa ke kelompok belajar dengan pembayaran secara patungan. Para tutor adalah siswa SMA atau mahasiswa yang berkompeten di pelajaran tertentu. Mochammad Risky Altaresh, Founder dan Chief Executive Officer Taman Siswa menceritakan kali pertama merintis Taman Siswa pada 2015 dari les gratis bagi anak-anak di sekitar sekolahnya. Dari situ timbul ide membuat aplikasi dan mulai berjalan dua bulan terakhir ini. "Jadi kalau mau belajar bisa ajak teman karena kalau belajar sendiri mahal dan bisa patungan," kata pria yang akrab disapa Ares ini kepada KONTAN.
Mendulang peluang layanan les tutorial
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dunia pendidikan kini kedatangan start up baru yang mengusung bimbingan belajar. Kalau biasanya bimbingan belajar atau les terdiri atas tutor yang merupakan guru, maka di Taman Siswa ada skema berbeda lewat produk berlabel Taman Tutors. Ini adalah layanan tutor dari siswa ke kelompok belajar dengan pembayaran secara patungan. Para tutor adalah siswa SMA atau mahasiswa yang berkompeten di pelajaran tertentu. Mochammad Risky Altaresh, Founder dan Chief Executive Officer Taman Siswa menceritakan kali pertama merintis Taman Siswa pada 2015 dari les gratis bagi anak-anak di sekitar sekolahnya. Dari situ timbul ide membuat aplikasi dan mulai berjalan dua bulan terakhir ini. "Jadi kalau mau belajar bisa ajak teman karena kalau belajar sendiri mahal dan bisa patungan," kata pria yang akrab disapa Ares ini kepada KONTAN.