Mendulang untung dari bisnis sewa-menyewa motor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyewa kendaraan saat berpelesiran kini menjadi hal wajib dilakukan oleh para pelancong. Salah satu pilihannya dengan mengendarai kendaraan roda dua. Cara inilah yang kerap dipakai pelancong saat berkunjung ke destinasi wisata agar bisa menyiasati macet dan mobilitas, seperti di Bali.

Potensi pasar inilah yang coba dimanfaatkan Rizky Diansyah pemilik Bananaz Bali Bike Rental. Ia menawarkan aplikasi berlabel Banana.co mulai Agustus kemarin. "Wisatawan pasti butuh kemudahan, kenyamanan saat memesan kendaraan termasuk proses pembayaran dan memakai moda transportasi tersebut," kata Chief Executive Officer Bananaz.co tersebut kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Maklum, saat menyewa, konsumen bisa mendapatkan asuransi, surf rack, kotak dan barang lainnya. Termasuk juga dua helm dan pengantaran kendaraan ke tempat penyewa secara gratis. "Jadi tidak perlu repot dalam pengambilan dan pengembalian motor," jelasnya.


Adapun target pasar dari layanan ini memang pelancong, khususnya wisatawan asing. Tarif sewa untuk spesifikasi motor tertinggi dan sewa termahal mencapai Rp 125.000 per hari.

Selain sepeda motor bensin, ia juga tengah menjajaki sewa motor listrik.  Bila penjajakan dari sisi bahan bakar dan efisiensi dari kendaraan motor listrik ini memungkinkan, layanan sewa motor listrik bisa terealisasi tahun ini juga

Meski baru beroperasi Agustus 2019 kemarin, dalam waktu 20 hari, aplikasi ini sudah diunduh sebanyak 200 kali. Untuk sementara aplikasi Bananaz.co baru ada di Playstore dan masih tahap review dan persetujuan untuk bisa meluncur di Apps Store.

Saat ini, Bananaz.co sudah mengoperasikan 40 unit sepeda motor miliknya. Sedangkan untuk tahun pertama operasional perusahaan, pihaknya menargetkan bisa mengoperasikan hingga 200 kendaraan roda dua yang terdiri dari sepeda motor konvensional dan sepeda motor listrik.

Sayang, Rizky tidak menyebut soal target bisnis yang dipatok saat ini lantaran ia berkilah tengah menata ulang target pasar setelah melihat respon yang positif. "Untuk tantangan inovasi, perkembangan market, kami terus belajar dengan tim, mitra bisnis dan mentor kami," sahutnya.

Setelah  Bali, Bananaz berencana untuk mulai ekspansi bisnis terutama ke tempat wisata lainnya baik itu di dalam negeri maupun luar negeri. Khusus dalam negeri, ada beberapa daerah yang jadi tujuan, yakni Lombok, Manado, Gili Trawangan, Raja Ampat, dan beberapa tempat wisata yang lainnya.

Rencana lainnya adalah ada sarana penjualan perlengkapan wisata seperti kacamata serta layanan hotel dan sejenisnya.                      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon