Menebak arah suku bunga BI saat wabah corona merebak di Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga BI - 7 Days Reverse Repo Rate (BI-7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 4,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada Februari 2020. Bulan Maret ini, BI diprediksi akan menggunting suku bunga lagi.

Head of Economic Research Danareksa Research Institute Moekti P. Soejachmoen menebak, BI akan kembali menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 bps dalam RDG bulan ini. Menurutnya, ini sejalan dengan keadaan ekonomi global yang melemah karena dampak virus corona (Covid-19).

Baca Juga: R&I naikkan peringkat utang Indonesia, begini pandangan Gubernur BI


"Apalagi dampak virus ini sudah meluas ke negara-negara lain," jelas Moekti kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Selain itu, langkah yang diambil oleh BI ini juga seiring dengan langkah dari bank sentral beberapa negara seperti bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang telah menruunkan Fed Funds Rate ke level 0,00% - 0,25%, serta bank sentral Inggris (BoE) yang menurunkan suku bunga sebesar 50 bps ke level 0,25%.

Selain itu, kata Moekti, penurunan suku bunga acuan yang dilakukan oleh BI juga sebagai upaya menjaga stablitas rupiah dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ketidakpastian global.

Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardhana juga memprediksi BI akan menurunlan suku bunga acuan sebesar 25 bps ke level 4,5% dalam RDG bulan ini. Menurutnya, ini merupakan salah satu usaha dalam memperkuat ketahanan ekonomi di tengah wabah virus corona.

Berbeda, ekonom Bank BCA David Sumual memperkirakan BI akan menahan suku bunga acuan di level 4,75%. Ia melihat, BI masih akan fokus menjaga stabilitas inflasi, rupiah, serta menjaga likuiditas.

Baca Juga: Bank Indonesia diprediksi turunkan suku bunga lagi di bulan Maret ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat