Menebak pemimpin Singapura selanjutnya



SINGAPURA. Insiden pingsannya orang nomor satu di Singapura, Lee Hsien Loong pada saat berpidato menyambut Hari Kemerdekaan Singapura, Minggu lalu (21/8), memicu spekulasi soal suksesi kepemimpinan di Negeri Merlion tersebut. Termasuk siapa calon pengganti Lee sebagai Perdana Menteri Singapura.

Gangguan kesehatan yang mendera pemimpin Singapura tersebut menyebabkan masa depan Singapura kini menjadi teka-teki. Padahal, salah daya tarik Singapura dimata investor adalah stabilitas politik dan ekonominya yang selalu terjaga dengan baik.

Saat kesehatan Lee yang kini berusia 64 tahun itu memburuk, calon penggantinya pun mulai menjadi bahan pembicaraan. Seperti diwartakan www.voanews.com, Senin (22/8), sesaat pasca pulih dari pingsan, putra sulung mantan perdana menteri pertama Singapura, Lee Kuan Yew itu langsung menegaskan kembali pentingnya suksesi kepemimpinan.


"Apa yang terjadi baru saja, membuat pergantian kepemimpinan menjadi sangat penting untuk dibicarakan," ujar Lee seperti dikutip www.voanews.com.

Saat itu, Lee menyebut nama Heng Swee Keat, Menteri Keuangan Singapura sebagai kandidat terkuat calon Perdana Menteri Singapura. Pada Mei 2016 lalu, Heng sempat menderita stroke, namun pulih enam minggu berselang. Media lokal pun menyebut Heng sebagai calon terkuat, meski publik masih mempertanyakan kondisi kesehatan jangka panjang Heng.

Heng tidak sendiri. Kandidat lain pun juga disebut-sebut berpeluang, seperti Gillian Koh, Wakil Direktur Institute of Policy Studies Singapura. Nama lain yang beredar adalah Chan Chun Sing, seorang menteri di kantor perdana menteri; Tan Chuan-Jin, mantan panglima militer yang kini menjabat menteri sosial.

Lalu, Ong Ye Kung yang kini menjabat Menteri Pendidikan dan Menteri Senior Pertahanan Singapura, serta dan Lawrence Wong, yang baru diangkat sebagai Menteri Keuangan II. Sejumlah analis menyatakan, nama-nama itu menjadi pilihan terbaik. Sebab, mereka punya peran besar dalam bidang keuangan, pendidikan, pertahanan dan memiliki track record yang baik.

Adapun penerus potensial lainnya adalah Wakil Perdana Menteri Singapura Tharman Shanmugaratnam. Tharman berasal dari suku Tamil. Garry Rodan, Direktur Asia Research Institute Murdoch University mengatakan, siapapun pemimpin berikutnya, yang terpenting mereka harus mampu melanjutkan sistem yang telah dibangun oleh sang founding fathers, Lee Kuan Yew.

"Suksesi dan pengambilan kebijakan akan sangat mempengaruhi risiko Singapura di masa datang," tutur Anushka Shah, analis Moody's Investor Service. Asal tahu saja, seorang Lee pun tak luput dari banyak kritikan, termasuk dianggap terlalu otoriter saat memimpin Singapura.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie