KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah divestasi saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) kepada Pemerintah Indonesia akan berdampak positif bagi prospek jangka panjang emiten pertambangan nikel tersebut. Dengan adanya izin usaha, INCO bisa memanfaatkan momentum hilirisasi nikel yang tengah digencarkan. Research Analyst Reliance Sekuritas Ayu Dian menilai, penambahan kepemilikan pemerintah terhadap INCO akan berdampak positif terhadap izin operasi INCO dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus atau IUPK. Pengalihan izin operasi INCO tersebut berpotensi untuk diperpanjang yang sebelumnya akan berakhir pada akhir tahun 2025. “Kami melihat pengambilalihan pemerintah pada INCO akan berdampak positif kepada perusahaan seiring langkah pemerintah tengah menggencarkan hilirisasi nikel,” ungkap Ayu kepada Kontan.co.id, Selasa (30/5).
Baca Juga: Analis Ini Merekomendasikan Buy Saham Vale Indonesia (INCO), Ini Alasannya Seperti diketahui, Holding BUMN industri pertambangan atau MIND ID tengah dalam proses membeli 11% saham INCO dan menjadi mayoritas pemegang saham emiten tambang asal Kanada tersebut. MIND ID diketahui saat ini memiliki 20% saham INCO lewat PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). INCO mengatakan sebelumnya telah mendivestasikan 40% saham perusahaan kepada negara sesuai dengan ketentuan Kontrak Karya. Rinciannya, sebanyak 20% melalui MIND ID. Sisanya, 20% telah terbagi secara publik. Analis UOB Kayhian Sekuritas Limartha Adhiputra mengatakan, INCO yakin pemerintah Indonesia akan memperpanjang izin pertambangan berdasarkan IUPK. Meskipun, kondisi pasar saat ini mengkhawatirkan perpanjangan izin pertambangan INCO. Perpanjangan izin pertambangan yang dilakukan oleh Vale Indonesia dinilai sudah berjalan positif.
INCO Chart by TradingView