Menebak susunan kabinet Jokowi-JK



JAKARTA. Pasca ditetapkan sebagai pemenang pemilihan presiden (pilpres) 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum pada Selasa lalu (22/7), kini presiden terpilih ke-7 Joko Widodo mulai menyusun anggota kabinet pemerintahan baru.

Sejumlah nama yang digadang-gadang bakal menempati pos menteri ekonomi di kabinet Jokowi-Jusuf Kalla sudah berseliweran. Tim sukses Jokowi-JK, Hendrawan Supratikno mengakui, saat ini pihaknya sudah mengantungi sejumlah nama dan kriteria untuk menduduki kabinet. 

Nama-nama ini untuk pos menteri koordinator bidang perekonomian, menteri keuangan, menteri perdagangan, menteri perindustrian, dan menteri energi dan sumber daya mineral. 


Memilih menteri profesional, namun tak menutup kemungkinan menteri ekonomi Jokowi-JK diisi oleh orang yang selama ini berada di jajaran partai politik. "Banyak pemegang jabatan di partai politik yang punya track record bagus," ujarnya.

Ia tidak menampik beberapa nama yang sudah beredar di kalangan publik seperti politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arief Budimanta atau ekonom Sri Adiningsih berpotensi menduduki jabatan menteri keuangan. Yang pasti, pejabat yang ditunjuk jadi menteri memiliki kemampuan di bidang ekonomi makro dan fiskal.

Jika merujuk kriteria yang disebutkan Hendrawan, sejumlah nama mantan menteri dan menteri yang masih menjabat dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono juga berembus kencang. Sebut saja, misalnya, mantan menteri keuangan Sri Mulyani dan menteri keuangan saat ini, Chatib Basri. Dua nama itu disebut-sebut berpotensi duduk di kabinet ekonomi Jokowi-JK karena punya jaringan dengan lembaga ekonomi internasional. 

Namun, para ekonom yang menjadi tim sukses Jokowi-JK, belum mau memastikan nama-nama kandidat menteri ekonomi. Bahkan, Arief Budimanta sendiri mengaku belum  tahu namanya disebut-sebut calon menteri keuangan di kabinet Jokowi-JK. "Yang pasti harus orang kompeten dan profesional," katanya, singkat kepada Kontan, Rabu (23/7).

Bebas korupsi

Ekonom lainnya, yang juga anggota timses Jokowi-JK, Imam Sugema juga mengatakan hal serupa. Selama ini dia belum mendengar dan diajak membicarakan soal susunan kabinet. Pastinya, orang yang terpilih duduk di kabinet punya pengalaman baik.

Hery Sucipto, salah satu orang dekat Jusuf Kalla mengatakan, pada tahap awal penyusunan kabinet ini, pasangan Jokowi-JK belum berbicara jauh soal sosok calon pembantu presiden. “Bila ada nama berseliweran boleh saja, itu sebagai penggembira. Tapi, saat ini belum ada nama definitif yang dinyatakan Pak Jokowi maupun JK,” kata Hery.

Hery menambahkan, ada beberapa kriteria yang kemungkinan besar akan dijadikan patokan Jokowi-JK dalam memilih calon menteri. Pertama, bersih dan terbebas dari kasus korupsi dan pelanggaran HAM. Kedua, profesional. Apakah nanti orang profesional itu akan berasal dari partai atau bukan itu, urusan lain.  

Jokowi sendiri masih tutup mulut ditanya kandidat calon menterinya. Dia hanya bilang, mulai hari ini, pihaknya sudah mendirikan kantor transisi untuk menyiapkan program dan personel pemerintahannya. "Baik menyiapkan rencana dan personel yang ditempatkan untuk menyelesaikan persoalan," kata Jokowi.

Soal kabinet, Jokowi mengaku masih melihat detail persoalan yang harus dihadapi, baru menempatkan orang yang tepat. Apalagi masih ada sekitar 2,5 bulan untuk menyiapkan personel. Selain dari kalangan partai politik, Jokowi menyebut banyak dari kalangan profesional.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto