JAKARTA. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang melakukan reformasi dan restrukturisasi perusahaan pelat merah. Menurut Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, setelah membenahi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina, dirinya bakal melanjutkan pembenahan di sejumlah BUMN. Sejumlah BUMN yang akan menjalani pembenahan, antara lain BUMN pupuk seperti PT Pupuk Sriwijaya,lalu kelompok PTPN, dan PT Jakarta Lloyd.Proses pembenahan yang ditangani Kementerian BUMN berkait dengan korporasi, khususnya pergantian manajemen."Yang paling mendesak sekarang PLN dan Pertamina. Kalau sudah selesai, mudah-mudahan sebelum tutup Desember ini yang lain bisa dilakukan dengan cepat dan paralel," ujar Mustafa di Istana Negara, Senin (30/11).Menurut Mustafa, proses pembenahan manajemen di sejumlah BUMN memang sudah waktunya dilakukan. Sebenarnya, kata mantan Direktur utama Bulog itu, pada masa Sofyan Djalil menjabat Menteri Negara BUMN sudah terjadi penggantian. Tapi, rencana itu tertunda lantaran terjadi pergantian kabinet. Mustafa enggan memastikan kapan pergantian manajemen di sejumlah BUMN itu bakal dilakukan. Sebab, menurutnya, proses itu dilakukan setelah proses evaluasi dan pembenahan manajemen di PLN dan Pertamina selesai. "Restrukturisasi dan reformasi BUMN merupakan program utama dalam 100 hari," tutur Mustafa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Meneg BUMN Bakal Benahi Pusri, PTPN, dan Jakarta Lloyd
JAKARTA. Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sedang melakukan reformasi dan restrukturisasi perusahaan pelat merah. Menurut Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, setelah membenahi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Pertamina, dirinya bakal melanjutkan pembenahan di sejumlah BUMN. Sejumlah BUMN yang akan menjalani pembenahan, antara lain BUMN pupuk seperti PT Pupuk Sriwijaya,lalu kelompok PTPN, dan PT Jakarta Lloyd.Proses pembenahan yang ditangani Kementerian BUMN berkait dengan korporasi, khususnya pergantian manajemen."Yang paling mendesak sekarang PLN dan Pertamina. Kalau sudah selesai, mudah-mudahan sebelum tutup Desember ini yang lain bisa dilakukan dengan cepat dan paralel," ujar Mustafa di Istana Negara, Senin (30/11).Menurut Mustafa, proses pembenahan manajemen di sejumlah BUMN memang sudah waktunya dilakukan. Sebenarnya, kata mantan Direktur utama Bulog itu, pada masa Sofyan Djalil menjabat Menteri Negara BUMN sudah terjadi penggantian. Tapi, rencana itu tertunda lantaran terjadi pergantian kabinet. Mustafa enggan memastikan kapan pergantian manajemen di sejumlah BUMN itu bakal dilakukan. Sebab, menurutnya, proses itu dilakukan setelah proses evaluasi dan pembenahan manajemen di PLN dan Pertamina selesai. "Restrukturisasi dan reformasi BUMN merupakan program utama dalam 100 hari," tutur Mustafa.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News