JAKARTA, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar secara resmi melantik jajaran direksi baru PT Pertamina hari ini. Kepada jajaran direksi yang baru, Meneg BUMN meminta Pertamina meningkatkan produksi minyak nasional demi mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) pemerintah. Untuk mencapai itu, Meneg BUMN meminta direksi baru perusahaan pelat merah tersebut dapat bekerja dinamis dan kreatif. "Target laba Rp 25 triliun memang tantangan yang berat, tapi tidak mungkin bisa dicapai. Saat ini target produksi minyak kita 196.000 bph, dan Pertamina adalah salah satu KKKS yang bisa meningkatkan produksi saat semua turun," kata Mustafa, Jum'at (19/2). Mustafa bilang, permintaan agar Pertamina terus meningkatkan produksi minyak mentahnya karena berimplikasi tidak langsung terhadap subsidi BBM yang diberikan pemerintah. Tahun ini, pemerintah harus merogok koceknya hingga Rp 138 triliun untuk subsidi BBM. "Tingginya permintaan BBM belum bisa dipenuhi seluruhnya dari dalam negeri. Karena terbatasnya kilang minyak mentah dan BBM. Pertamina diharapkan bisa menurunkan beban subsidi itu dengan lebih banyak menyediakan BBM produksi dalam negeri," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Meneg BUMN Minta Pertamina Meningkatkan Produksi Minyak Nasional
JAKARTA, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar secara resmi melantik jajaran direksi baru PT Pertamina hari ini. Kepada jajaran direksi yang baru, Meneg BUMN meminta Pertamina meningkatkan produksi minyak nasional demi mengurangi beban subsidi bahan bakar minyak (BBM) pemerintah. Untuk mencapai itu, Meneg BUMN meminta direksi baru perusahaan pelat merah tersebut dapat bekerja dinamis dan kreatif. "Target laba Rp 25 triliun memang tantangan yang berat, tapi tidak mungkin bisa dicapai. Saat ini target produksi minyak kita 196.000 bph, dan Pertamina adalah salah satu KKKS yang bisa meningkatkan produksi saat semua turun," kata Mustafa, Jum'at (19/2). Mustafa bilang, permintaan agar Pertamina terus meningkatkan produksi minyak mentahnya karena berimplikasi tidak langsung terhadap subsidi BBM yang diberikan pemerintah. Tahun ini, pemerintah harus merogok koceknya hingga Rp 138 triliun untuk subsidi BBM. "Tingginya permintaan BBM belum bisa dipenuhi seluruhnya dari dalam negeri. Karena terbatasnya kilang minyak mentah dan BBM. Pertamina diharapkan bisa menurunkan beban subsidi itu dengan lebih banyak menyediakan BBM produksi dalam negeri," pungkasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News