Meneguk kesegaran peluang bisnis teh Jepang



Peluang bisnis minuman teh masih menyegarkan. Itu juga yang mendorong banyak orang terjun ke bisnis ini. Salah satunya adalah David Cahyanto yang mengusung brand Genkicha.  

Sebelumnya David sudah lebih dulu menawarkan kemitraan restoran jepang dengan nama Nagoya Fusion di Yogyakarta. Nah, Genkicha ini merupakan salah satu menu minuman teh khas Jepang yang dijual di restorannya. "Menu ini saya jual terpisah karena tingginya permintaan dari calon investor," ujarnya.

Ia mulai menawarkan kemitraan Genkicha sejak 2013. Saat ini, gerai Genkicha sudah ada lima yang semuanya berlokasi di Yogyakarta. "Empat gerai milik pusat sedangkan satu milik mitra," kata David.


Genkicha menjual teh jepang yang dicampur dengan susu. Untuk varian topping ada jeli, oreo, meses, mutiara, choco chips, dan nata de coco. Genkicha dijual seharga Rp 5.500 sampai Rp 6.000 per gelas. David menyediakan teh organik dan non-organik. Khusus teh organik diimpor dari Jepang.

Teh organik ini dibanderol Rp 1.000 lebih mahal dari teh biasa. Jika tertarik bergabung, calon mitra harus menyiapkan biaya investasi sebesar Rp 10 juta. Perinciannya, Rp 5 juta biaya start up dan sisanya biaya kemitraan seumur hidup.

Dalam kerjasama ini disediakan fasilitas satu buah booth aluminium berukuran 80 sentimeter (cm) x 50 cm x 180 cm, blender, dispenser, electric jug, box topping, cup, stiker, plastik kemasan, SOP, marketing kit, dan DVD pelatihan.

Ia menargetkan, setiap mitra bisa menjual minimal 30 gelas per hari. Dengan perkiraan harga jual Rp 5.000 per gelas, mitra diprediksi mampu meraih omzet sebesar Rp 4,5 juta setiap bulannya.

Setiap gelas menghabiskan biaya bahan baku teh sebesar Rp 2.000. Dengan demikian, total biaya bahan per bulan mencapai Rp 1,8 juta. Khusus bahan baku Genkicha wajib dibeli dari pusat.

Selain bahan baku, biaya operasional lain adalah gaji karyawan dan sewa tempat. Menurut David, setiap gerai Genkicha hanya dijaga oleh satu karyawan. Di Jogja, gaji karyawan Rp 700.000 sebulan dengan sewa lokasi Rp 500.000 per bulan. Sehingga laba bersih yang bakal didapat Rp 1,5 juta per bulan. Dengan begitu, mitra bisa balik modal tujuh bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri