Meneladan Semangat Kepahlawanan Untuk Memberi Cinta Tulus Pada Sesama



KONTAN.CO.ID - Yogyakarta. Bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional pada 10 November 2024 Pusat Pastoral Mahasiswa DIY mengadakan Ekaristi Kaum Muda yang bertempat di Kapel dan Aula SMA Kolese de Britto Yogyakarta. Topik yang diangkat adalah mengenai semangat kepahlawanan yang telah diteladankan oleh para tokoh nasional dan aktualisasinya untuk anak muda jaman ini.

Dengan gaya bahasa anak muda, kegiatan ini mengambil judul “AGAPE: Akrab aGAwe PEnak” yang dalam bahasa aslinya, Yunani, digambarkan sebagai cinta universal atau kasih yang tidak bersyarat, mencerminkan keinginan tulus untuk kebaikan orang lain tanpa mengharapkan balasan. Para mahasiswa Katolik Jogja diajak untuk berani memberikan diri dengan cinta yang tanpa pamrih, tulus, dan penuh kepada siapa pun sebagai bentuk kepahlawanan yang sejalan dengan ajaran Katolik.

Akronim dari “Agape” yaitu “akrab agawe penak” mengajak para mahasiswa Katolik untuk menjalin keakraban dengan caranya sendiri dan berjalan bersama sebagai sesama mahasiswa Katolik. Tindakan kepahlawanan di jaman ini pun bisa ditempuh dengan cara anak-anak Generasi Z yang akrab dengan dunia digital yang “penak” (fun, menyenangkan) juga bisa bermanfaat untuk banyak orang.


Acara ini menjadi kegiatan pertama yang mempertemukan mahasiswa Katolik se-DIY, sejak pandemi usai. Harapannya bisa terjalin relasi persaudaraan antara mahasiswa Katolik yang tersebar di berbagi kampus. Serta melalui kegiatan ini para mahasiswa Katolik bisa saling mengenal satu sama lain, berbagi cerita, dan menguatkan dalam perjalanan hidup mereka.

Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo A.R. Yudono Suwondo, Pr selaku Vikaris Episkopal (Vikep) Yogyakarta Barat didampingi oleh Romo Agustinus Daryanto, SJ (Pusat Pastoral Mahasiswa) dan para Romo lain yang aktif dalam mendampingi orang muda Katolik. Tercatat sebanyak 700 lebih mahasiswa Katolik se-DIY hadir dan menjadi perwakilan dari berbagai kampus yang ada di DIY.

Selain Ekaristi, ada juga talkshow yang menghadirkan Rm Gregorius Subanar, SJ untuk membagikan kisah kepahlawanan umat Katolik Indonesia pada jaman penjajahan Jepang melalui buku barunya, yakni “Kinro Hoshi, Kisah Umat Katolik di Pendudukan Jepang” terbitan Kanisius, 2024. Dari perspektif orang muda akan menghadirkan Walma Jelena yang mempopulerkan mantila di akun media sosialnya (@walmajelena; Your Mantilla Lady) sebagai bentuk kesaksian iman orang muda di jaman ini. Pada bagian akhir kegiatan ini ada pentas seni dari beberapa Keluarga Mahasiswa Katolik dan siswa-siswa SMA Kolese de Britto. Di antaranya ada tampilan tari-tarian daerah, teater, dan musik.

Sebagai bagian dari rangkaian acara ini pada hari sebelumnya yakni tanggal 9 November 2024 bertepat di Pusat Pastoral Mahasiswa DIY (Jl. Wahidin 54, Klitren), diadakan bakti sosial untuk masyarakat yang membutuhkan cek kesehatan gratis, donor darah, dan makan bersama. Keterlibatan mahasiswa Katolik di tengah masyarakat ini menjadi tindakan kepahlawanan secara konkrit. Mahasiswa perlu mengenali lingkungan masyarakat tempat mereka tinggal setiap harinya, sehingga ilmu yang dipelajari di kelas tidak berhenti pada pemikiran, tetapi juga diaktualisasikan untuk kebaikan.

Sebagai contoh, para mahasiswa kedokteran dan ilmu kesehatan pun terlibat memberikan pelayanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat. Para mahasiswa juga belajar untuk menjalin jejaring dengan semua pihak yang berkehendak baik, salah satunya kelompok Sego Mubeng dari Gereja Katolik Kotabaru yang membagi-bagikan nasi gratis bagi orang-orang yang membutuhkan di sekitar Yogyakarta.

Selanjutnya: Tambang Ilegal Masih Marak, Sumatera Selatan Paling Banyak

Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Wilayah Yogyakarta, Hujan Ringan di Empat Kabupaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Indah Sulistyorini