KONTAN.CO.ID - Pernah menjadi pusat industri kain tenun dan batik pada jaman Kerajaan Pajang, masa kejayaan Laweyan surut di tahun 1970-an seiring munculnya batik printing. Selain pasar mulai menyukai batik printing yang lebih murah, penghargaan terhadap batik juga kian menurun. Kondisi ini berlangsung hingga tahun 1990-an. Banyak pemilik usaha yang gulung tikar karena tak sanggup lagi menanggung beban produksi. Mereka menjual, bahkan membuang peralatan di tempat sampah lantaran dianggap tak lagi berguna. Catatan sejarah terkait bukti usaha batik pun banyak yang ikut musnah. Tahun 2004, warga setempat mulai sadar dan kembali tergugah untuk membangun kembali usaha batik. Kali ini tidak lagi hanya memulai produksi, sebagian dari mereka membangun showroom sebagai tempat pameran produk.
Menelusuri Laweyan, kampung batik zaman kuno (2)
KONTAN.CO.ID - Pernah menjadi pusat industri kain tenun dan batik pada jaman Kerajaan Pajang, masa kejayaan Laweyan surut di tahun 1970-an seiring munculnya batik printing. Selain pasar mulai menyukai batik printing yang lebih murah, penghargaan terhadap batik juga kian menurun. Kondisi ini berlangsung hingga tahun 1990-an. Banyak pemilik usaha yang gulung tikar karena tak sanggup lagi menanggung beban produksi. Mereka menjual, bahkan membuang peralatan di tempat sampah lantaran dianggap tak lagi berguna. Catatan sejarah terkait bukti usaha batik pun banyak yang ikut musnah. Tahun 2004, warga setempat mulai sadar dan kembali tergugah untuk membangun kembali usaha batik. Kali ini tidak lagi hanya memulai produksi, sebagian dari mereka membangun showroom sebagai tempat pameran produk.