KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. Pemenuhan kebutuhan logistik menjadi salah satu tantangan dalam mendorong infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN). Adapun, sejumlah pelabuhan di Balikpapan, Kalimantan Timur berpotensi masuk dalam daftar pelabuhan logistik untuk mendukung penyediaan infrastruktur pembangunan IKN. Salah satunya yakni Kariangau Terminal. Pelabuhan peti kemas yang terletak di Jalan Pulau Balang ini dikelola oleh PT Kaltim Kariangau Terminal (KKT).
Perusahaan patungan antara Pemerintah Pusat melalui PT Pelindo Terminal Petikemas dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui Perusda Melati Bhakti Satya ini berdiri sejak 2012 lalu. Senior Vice President of Operation and Commercial Kaltim Kariangau Terminal Marihot Sagala mengungkapkan, pihaknya terus mengupayakan penyiapan infrastruktur pelabuhan guna mendukung rencana pembangunan IKN.
Baca Juga: Material Pembangunan IKN Mulai Berdatangan "Ada penambahan satu container crane (CC), sebelumnya sudah ada dua CC. Sekarang menjadi tiga CC," kata Marihot ditemui di kantornya, Kamis (30/6). Selain penambahan unit crane, Manajemen KKT juga menambah armada truck hingga perencanaan untuk menambah area lokasi penumpukan atau
seaway mencapai 2 hektar. Marihot melanjutkan, selama ini Pelabuhan Kariangau melayani sejumlah kegiatan bongkar muat baik untuk ekspor, impor maupun domestik. Tercatat, luasan lahan KKT mencapai 72 hektar dimana pemanfaatannya baru mencapai 15 hektar hingga 20 hektar. Dengan kondisi tersebut, potensi pengembangan masih sangat memungkinkan untuk dilakukan. Secara khusus, panjang area dermaga mencapai 180 meter sehingga aktivitas untuk dua kapal dapat dilakukan sekaligus. Ke depannya, Manajemen KKT menargetkan perpanjangan dermaga sebesar 200 meter.
Baca Juga: Mengusung Konsep Sustainability Forest City di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Selain itu, dalam sebulan setidaknya KKT menangani sekitar 40 aktivitas bongkar muat. Marihot mengungkapkan, dengan kondisi saat ini sebenarnya belum seluruh fasilitas teroptimalkan. Menurutnya, peningkatan aktivitas penanganan di pelabuhan masih berpeluang meningkat. Dampak pandemi covid-19 pada aktivitas perekonomian diakui masih belum pulih sepenuhnya. Mengutip laman resmi KKT, arus peti kemas pada tahun 2019 mencapai 206.652 TEUs, kemudian meningkat menjadi 208.084 TEUs dan menurun menjadi 198.632 TEUs pada 2021 lalu. Adapun, dengan berbagai rencana ekspansi yang ada nantinya kapasitas Pelabuhan petikemas Kariangau bakal meningkat hingga 1 juta TEUs dari kapasitas saat ini sekitar 200 TEUs. Berbagai rencana pengembangan ini dipastikan sebagai upaya manajemen mendukung pembangunan IKN ke depannya. Marihot menjelaskan, sebelumnya sejumlah BUMN Karya telah melakukan pertemuan dengan manajemen KKT guna pembahasan untuk pengangkutan logistik. Pada kondisi saat ini, ada sejumlah opsi untuk pengangkutan logistik melalui Kariangau Terminal. Pertama, melalui jalur laut. Nantinya, fungsi pelabuhan bakal berubah menjadi multi-purpose. Dengan demikian, pengangkutan jalur laut tidak hanya untuk peti kemas tapi juga untuk kargo. Kebutuhan infrastruktur akan disalurkan dari Kariangau Terminal menuju ke pelabuhan-pelabuhan di sekitar IKN. Marihot mencontohkan, jika fasilitas pelabuhan di kawasan sekitar IKN tidak memungkinkan untuk kapal-kapal bertonase besar, maka kapal-kapal berukuran lebih kecil atau feeder bakal digunakan.
Baca Juga: Gubernur Kaltim Isran Noor: Dengan atau Tanpa IKN Kaltim Tetap Jalankan Ekonomi Hijau Kedua, melalui jalur darat. nantinya logistik yang sudah tiba di Kariangau akan melalui akses darat baik itu melewati jalur tol Balikpapan-Samarinda dari kilometer (km) 13 menuju km 38 ataupun melalui Jembatan Pulau Balang.
Sayangnya, akses untuk Jembatan Pulau Balang kini belum difungsikan pasalnya masih menanti rampungnya penyambungan jalur dari Balikpapan menuju jembatan Pulau Balang. Marihot pun memastikan sejumlah rencana pengembangan ke depan merupakan upaya manajemen mendukung pembangunan IKN. "Jadi untuk menyambut IKN ini kita membenahi fasilitas juga," pungkas Marihot. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli