Menengok pusat batik legendaris di Wonogiri (1)



KONTAN.CO.ID - Kekayaan budaya dan kriya Indonesia membuat negara dengan ratusan suku ini terkenal dengan produk kain tradisionalnya. Hampir tiap daerah punya motif khas kain tradisional. Salah satu kain tradisional yang populer adalah batik.

Kain batik hampir ditemui di setiap kota di sekitar Pulau Jawa. Sejumlah kota yang terkenal sebagai penghasil kain batik seperti Pekalongan, Solo, Yogyakarta, Cirebon dan Madura. Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui bahwa Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah juga memiliki sentra produksi batik khas yang disebut batik wonogiren.

Sentra produksi batik wonogiren tepatnya berada di kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Di sana terdapat sekitar 8-10 perajin batik wonogiren. Daryono, perajin sekaligus pemilik Rifky Batik mengatakan, sentra produksi batik ini sudah ada sejak jaman penjajahan, sekitar tahun 1940-an. Sayang, perajin lama yang masih bertahan hanya tinggal hitungan jari.


"Saya mulai buka gerai batik wonogiren sejak 2010. Sebagian besar perajin di Tirtomoyo yang sekarang itu perajin baru. Para perajin lama sudah banyak yang tidak produksi lagi, paling hanya satu atau dua perajin yang masih ada sampai sekarang," jelasnya.

Sentra batik ini memproduksi berbagai jenis batik seperti batik cap, batik printing, batik tulis dan batik kombinasi. Daryono mengatakan aneka batik di gerainya dibanderol mulai Rp 75.000 sampai Rp 200.000 per lembar.

Satu lembar kain batik wonogiri ada yang berukuran 2 meter, ada pula yang ukurannya 2,4 meter. "Paling murah yang batik printing, selembar Rp 75.000. Kalau batik tulis mulai Rp 165.000 sampai Rp 200.000 per lembar. Batik kombinasi cap dan tulis mulai Rp 120.000 sampai Rp 150.000 per lembar. Batik cap mulai Rp 100.000," kata Daryono.

Gerai batik wonogiren legendaris lainnya adalah Batik Wonogiren Tari Sumarno Putri atau yang biasa disebut Batik TSP milik Sri Lestari. Kini, produksi batik wonogiren TSP sudah dikelola oleh generasi ketiga.  "Awalnya, produksi batik ini dirintis oleh orangtua saya," ujar Sri. Sama seperti Daryono, Sri juga memproduksi batik berupa kain maupun pakaian jadi. Kain batik wonogiren milik gerai TSP dibanderol mulai Rp 100.000-Rp 900.000 per helai.

Sri menjelaskan harga kain batik buatannya dijual berdasarkan bahan kain, motif, tingkat kesulitan pembuatan, lebar kain dan tingkat kesulitan pembuatan. Kain batik dengan harga termahal adalah batik tulis dengan motif khas asli Wonogiri. Ia menjamin jika motif batik TSP cukup eksklusif, karena tidak digunakan pada motif batik daerah manapun.

"Sebenarnya harga kain rata-rata sekitar Rp 250.000 sampai Rp 350.000.  Kalau yang Rp 900.000 itu benar-benar motif pesanan khusus, eksklusif dari bahan sutra. Tiap perajin di Tirtomoyo punya motif buatan  sendiri, jadi satu perajin dengan perajin lain tidak akan sama hasilnya," tutur Sri.

Kecamatan Tirtomoyo terletak sekitar 35 kilometer (km) dari Kota Wonogiri. Menyambangi sentra batik wonogiren di Tirtomoyo harus menggunakan kendaraan pribadi. Beberapa desa memiliki satu sampai dua perajin batik. Gerai batik para perajin berbentuk rumah biasa, jadi satu dengan tempat tinggal dan tempat produksi.                       

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Johana K.