KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Konstruksi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan cobaan berat di tahun 2017 dengan penurunan drastis harga saham. Namun, di awal tahun 2018 ini, saham-saham konstruksi sedikit-sedikit sudah mencatatkan pemulihan. PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) salah satunya. ADHI mengatakan bahwa kemungkinan di bulan Januari ini, cashflow perusahaan akan kembali positif dengan adanya kemungkinan pembayaran dari proyek-proyek sebesar Rp 4 triliun. Tahun ini, perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 10 triliun untuk beberapa proyek. "Tak boleh sebut proyek mana yang diincar. Yang jelas ada pengairan, gedung, Kemudian anak perusahaan kita juga yang mengerjakan stasiun-stasiun LRT, ada proyek bendungan dan pelabuhan." kata Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI, Kamis (11/1).
Menengok rencana Adhi Karya di tahun 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Konstruksi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan cobaan berat di tahun 2017 dengan penurunan drastis harga saham. Namun, di awal tahun 2018 ini, saham-saham konstruksi sedikit-sedikit sudah mencatatkan pemulihan. PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) salah satunya. ADHI mengatakan bahwa kemungkinan di bulan Januari ini, cashflow perusahaan akan kembali positif dengan adanya kemungkinan pembayaran dari proyek-proyek sebesar Rp 4 triliun. Tahun ini, perusahaan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 10 triliun untuk beberapa proyek. "Tak boleh sebut proyek mana yang diincar. Yang jelas ada pengairan, gedung, Kemudian anak perusahaan kita juga yang mengerjakan stasiun-stasiun LRT, ada proyek bendungan dan pelabuhan." kata Harris Gunawan, Direktur Keuangan ADHI, Kamis (11/1).