Minggu (15/1/2017) Tholkhan sedang bersantai di teras rumahnya di Desa Loram Kulon, Kudus. Hari itu ia memang bisa menikmati waktu luang lantaran sedang libur dari kegiatan usahanya. Sehari-hari, Tholkhan mengelola rumah produksi tas, yang berlokasi tak jauh dari rumahnya. “Saya awalnya bikin tas itu di tahun 1998, saat peraturan helm keluar,” ujar Tholkhan berkisah, saat ditemui KONTAN. Sebelum aktif memproduksi tas, Tholkhan menjadi pengusaha topi. Di rumahnya ia memiliki karyawan yang membantunya membuat topi. Ketika peraturan wajib menggunakan helm diluncurkan pemerintahan, usaha topi Tholkhan mulai sepi. Ia pun beralih memproduksi tas. Ia bilang, di tahun 1998 sudah mulai muncul beberapa pelaku usaha tas di Desa Loram Kulon. Namun, jumlahnya belum banyak. “Dulu banyak yang jadi buruh tani,” ucap Tholkhan.
Menengok sentra produksi tas di Kudus (3)
Minggu (15/1/2017) Tholkhan sedang bersantai di teras rumahnya di Desa Loram Kulon, Kudus. Hari itu ia memang bisa menikmati waktu luang lantaran sedang libur dari kegiatan usahanya. Sehari-hari, Tholkhan mengelola rumah produksi tas, yang berlokasi tak jauh dari rumahnya. “Saya awalnya bikin tas itu di tahun 1998, saat peraturan helm keluar,” ujar Tholkhan berkisah, saat ditemui KONTAN. Sebelum aktif memproduksi tas, Tholkhan menjadi pengusaha topi. Di rumahnya ia memiliki karyawan yang membantunya membuat topi. Ketika peraturan wajib menggunakan helm diluncurkan pemerintahan, usaha topi Tholkhan mulai sepi. Ia pun beralih memproduksi tas. Ia bilang, di tahun 1998 sudah mulai muncul beberapa pelaku usaha tas di Desa Loram Kulon. Namun, jumlahnya belum banyak. “Dulu banyak yang jadi buruh tani,” ucap Tholkhan.