KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan PTPN III (Persero) baru saja meluncurkan aplikasi Eco Cycle. Ini adalah sebuah inovasi digital berbasis prinsip sirkular ekonomi yang bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan limbah di industri perkebunan. Khususnya pada sektor kelapa sawit, karet, dan tebu. Aplikasi ini untuk mendukung efisiensi pengelolaan limbah organik sekaligus membuka peluang komersialisasi residu kebun dan pabrik. Selain itu, Eco Cycle memungkinkan pemantauan data secara reatime, menciptakan tata kelola limbah yang lebih akuntabel dan terintegrasi. Direktur Utama PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna menyatakan, Eco Cycle menjadi salah satu bagian transformasi industri perkebunan menuju arah lebih hijau dan efisien. Ia menekankan, selain sebagai alat bantu pelaporan, teknologi ini sebuah sistem yang menyatukan aspek lingkungan, operasional dan ekonomi dalam satu platform digital. “Eco Cycle akan menjadi soko guru pengelolaan limbah berbasis data,” ujar Denaldy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7).
Menerapkan Sirkular Ekonomi, PTPN III Perkenalkan Aplikasi Digital
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Holding Perkebunan PTPN III (Persero) baru saja meluncurkan aplikasi Eco Cycle. Ini adalah sebuah inovasi digital berbasis prinsip sirkular ekonomi yang bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan limbah di industri perkebunan. Khususnya pada sektor kelapa sawit, karet, dan tebu. Aplikasi ini untuk mendukung efisiensi pengelolaan limbah organik sekaligus membuka peluang komersialisasi residu kebun dan pabrik. Selain itu, Eco Cycle memungkinkan pemantauan data secara reatime, menciptakan tata kelola limbah yang lebih akuntabel dan terintegrasi. Direktur Utama PTPN III (Persero), Denaldy Mulino Mauna menyatakan, Eco Cycle menjadi salah satu bagian transformasi industri perkebunan menuju arah lebih hijau dan efisien. Ia menekankan, selain sebagai alat bantu pelaporan, teknologi ini sebuah sistem yang menyatukan aspek lingkungan, operasional dan ekonomi dalam satu platform digital. “Eco Cycle akan menjadi soko guru pengelolaan limbah berbasis data,” ujar Denaldy dalam keterangan tertulis, Kamis (10/7).
TAG: