Seperti Apa Nasib MRT Jakarta saat Ibu Kota Pindah ke IKN?



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ibu Kota akan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Terkait hal ini, ada satu pertanyaan yang muncul: Bagaimana nasib proyek MRT Jakarta?

Melansir Kompas.com, PT MRT Jakarta (Perseroda) memastikan proyek pembangunan MRT Jakarta akan tetap dilanjutkan meski DKI Jakarta sudah tidak lagi menjadi Ibu Kota Indonesia. 

Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat mengatakan, setelah ibu kota pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, DKI Jakarta akan menjadi kota bisnis sehingga pembangunan MRT Jakarta tetap dilanjutkan untuk menopang mobilitas masyarakat. 


Hal ini, kata dia, sama seperti yang terjadi di beberapa negara lain seperti Amerika Serikat yang memiliki New York dan Malaysia yang memiliki Kuala Lumpur di mana meski kedua negara itu ibu kotanya pindah tapi pembangunan tetap dilakukan di ibu kota yang lama. 

"Pada saat nanti Jakarta sudah tidak menjadi ibu kota, MRT tetap dibangun karena Jakarta nanti akan menjadi salah satu kota bisnis," ujarnya saat acara Social Space Sewindu PSN di Taman Literasi, Jakarta, Senin (8/5/2023). 

Dengan demikian, beberapa proyek yang sedang dibangun MRT Jakarta seperti pengembangan Fase 2 dan rencana pengembangan Fase 3 dan 4 akan tetap dilanjutkan hingga selesai. 

Baca Juga: Pengembangan Proyek LRT Jakarta & MRT Jakarta Fase 3 Masih Berlanjut, Ini Kata Menhub

Progres saat ini, Fase 2 telah dibangun dari Thamrin sampai Andil Barat. Kemudian rencana Fase 3 atau disebut East-West Line akan dibangun dari Cikarang sampai Balaraja, dan Fase 4 akan dibangun dari Kampung Rambutan sampai Fatmawati. 

Sementara untuk pembangunan Fase 3, MRT Jakarta masih dalam tahap proses financial close dan basic design pembangunan masih di Kementerian Perhubungan. Sedangkan untuk Fase 4, masih dalam tahap evaluasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. 

Tidak hanya membangun jaringan MRT di dalam DKI Jakarta, pihaknya juga akan terus memperluas jangkauan hingga ke daerah-daerah penyangga di sekitar Jakarta. Salah satunya dengan pembangunan Fase 3 East-West Line sepanjang 84,10 kilometer yang akan dimulai pembangunannya pada 2024 dengan estimasi dana yang dibutuhkan sebesar Rp 160 triliun. 

"Salah satu bukti dengan penyangga itu kita membangun East-West Line. Itu 3 provinsi, jadi ada Jawa Barat mulai dari Cikarang kemudian sampai dengan Balaraja, Banten melewati Provinsi DKI Jakarta," ungkapnya. 

Baca Juga: Kemenhub dan Pemprov DKI Bahas Pengembangan Angkutan Massal Perkotaan

Namun karena keterbatasan anggaran fiskal, sebagian daerah penyangga akan disiasati melalui kerja sama dengan beberapa feeder untuk memudahkan masyarakat yang berada di luar DKI Jakarta menuju ke stasiun MRT terdekat. 

"Untuk integrasi, saya sudah pastikan bisa terintegrasi di daerah penyangga," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ibu Kota Bakal Pindah, Bagaimana Nasib MRT Jakarta?" Penulis : Isna Rifka Sri Rahayu Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie