KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejatuhan nilai TerraUSD (UST) dari nilai patokannya US$ 1, telah menyebabkan kekhawatiran terhadap fundamental stablecoin yang lain. Bahkan Tether (USDT) yang merupakan stablecoin dengan market cap terbesar rupanya juga terkena imbas. Merujuk Coinmarketcap, pada 12 Mei silam, USDT sempat drop 3 sen menjadi US$ 0,97. Bahkan semenjak kejatuhan tersebut, USDT belum kembali ke level US$ 1. Kini USDT masih berada di level US$ 0,99. Sebagai stablecoin yang seharusnya mempunyai nilai tetap sebesar US$ 1, jatuhnya harga Tether akhirnya mendorong terjadinya pencairan dana. Tercatat, investor telah menarik dananya lebih dari US$ 7 miliar atau sekitar Rp 102,4 triliun dari Tether sejak kejatuhan harga tersebut.
Menerawang Nasib Stablecoin Setelah Harga UST dan USDT Turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejatuhan nilai TerraUSD (UST) dari nilai patokannya US$ 1, telah menyebabkan kekhawatiran terhadap fundamental stablecoin yang lain. Bahkan Tether (USDT) yang merupakan stablecoin dengan market cap terbesar rupanya juga terkena imbas. Merujuk Coinmarketcap, pada 12 Mei silam, USDT sempat drop 3 sen menjadi US$ 0,97. Bahkan semenjak kejatuhan tersebut, USDT belum kembali ke level US$ 1. Kini USDT masih berada di level US$ 0,99. Sebagai stablecoin yang seharusnya mempunyai nilai tetap sebesar US$ 1, jatuhnya harga Tether akhirnya mendorong terjadinya pencairan dana. Tercatat, investor telah menarik dananya lebih dari US$ 7 miliar atau sekitar Rp 102,4 triliun dari Tether sejak kejatuhan harga tersebut.