Menerka Dirjen Pajak baru pengganti Ken



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kandidat pengganti Ken Dwijugiasteadi masih belum dipastikan. Ada tiga nama beredar dikabarkan sebagai calon yang akan ditunjuk langsung Sri Mulyani. Pengamat melihat leadership yang kuat adalah kriteria yang dibutuhkan oleh sang pengganti.

Per 1 Desember 2017 kursi Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak sudah tidak lagi diduduki Ken Dwijugiasteadi. Sampai saat ini belum dipastikan siapa penggantinya. Direktur Jenderal Kementerian Keuangan Hadiyanto memberikan kepastian tidak ada Plt (pelaksana tugas) atau Plh (pelaksana harian).

Meski begitu ada tiga nama yang digadang akan menjadi pengganti Ken. Pertama Suryo Utomo yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak.


Kemudian Awan Nurmawan Nuh yang saat ini menduduki posisi Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Peraturan dan Penegakan Hukum Pajak. Terakhir adalah Hadiyanto sendiri.

Pengamat maupun anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) enggan member komentar mengenai siapa yang paling layak dari ketiga kandidat tersebut.

Ketua Komisi XI DPR Melchias Markus Mekeng mengatakan yang penting mereka bisa mendapatkan target penerimaan negara melalui pajak seoptimal mungkin dengan cara yang baik sehingga tidak counterproductive terhadap pertumbuhan ekonomi. “Yang penting performance,” ujar Mekeng, Sabtu (11/11) kemarin.

Sementara anggota komisi XI DPR RI Hendrawan Supratikno mengatakan memiliki calon lain yang diunggulkan di luar nama ketiga calon yang beredar.

Dia, kata Hendrawan pernah menjadi anggota DPR Komisi XI, punya kompetensi yang baik dalam perpajakan dan penganggaran, dikenal berintegritas tinggi dan disegani.

Meski tidak dicalonkan, Hendrawan percaya Menteri Keuangan dan Presiden akan memilih figure yang tepat.

Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis Yustinus Prastowo menekankan aspek leadership sangat dibutuhkan oleh calon dirjen pajak selanjutnya.

Pasalnya, tantangan menyelesaikan pekerjaan rumah (PR) direktorat jenderal pajak memerlukan koordinasi dari sosok yang punya kemampuan leadership tinggi.

Tantangan yang harus dihadapi di antaranya menyelesaikan agenda reformasi, membangun trust, meningkatkan kepatuhan pajak dan membangun otoritas pajak yang kredibel dan professional.

Manajemen yang baik diperlukan terlebih untuk mengelola dan meluruskan persepsi yang buruk di masyarakat. “Maka butuh leadership yang baik,” ujar Yustinus, Minggu (12/11). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto