KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Booming bisnis digital telah merontokkan prospek bisnis emiten saham transportasi darat. Sejumlah saham emiten operator taksi terus menyusut hingga level terendahnya. Harga saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), misalnya, akhirnya mencapai harga terendah di Rp 50 per saham alias gopek pada penutupan Senin (4/12). Saham PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) juga menyusut 0,5% ke Rp 199 per saham. Adapun saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) turun 4,77% menjadi Rp 3.590 per saham. Analis menilai, saat ini emiten transportasi menjalani masa sulit. "Saat ini berat bagi emiten taksi, apalagi dengan kompetisi yang semakin ketat," kata Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, kemarin. Ia mengakui bisnis transportasi bukan sektor yang menjadi pilihannya saat ini, baik transportasi darat, laut maupun udara.
Meneropong masa depan bisnis emiten taksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Booming bisnis digital telah merontokkan prospek bisnis emiten saham transportasi darat. Sejumlah saham emiten operator taksi terus menyusut hingga level terendahnya. Harga saham PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), misalnya, akhirnya mencapai harga terendah di Rp 50 per saham alias gopek pada penutupan Senin (4/12). Saham PT Weha Transportasi Indonesia Tbk (WEHA) juga menyusut 0,5% ke Rp 199 per saham. Adapun saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) turun 4,77% menjadi Rp 3.590 per saham. Analis menilai, saat ini emiten transportasi menjalani masa sulit. "Saat ini berat bagi emiten taksi, apalagi dengan kompetisi yang semakin ketat," kata Analis First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, kemarin. Ia mengakui bisnis transportasi bukan sektor yang menjadi pilihannya saat ini, baik transportasi darat, laut maupun udara.