JAKARTA. Guna mendongkrak imbal hasil (return), manajer investasi kerap memarkirkan dana pada efek surat utang emiten. Begitu pula strategi PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) dalam mengelola reksadana pasar uang Mandiri Investa Pasar Uang alias MIPU. M Ari Adil , Product Development & Management Mandiri Investasi berujar, efek obligasi korporasi memang mendominasi MIPU. Sebab, tren penurunan suku bunga domestik juga menyeret bunga deposito perbankan. Maklum, sejak awal tahun 2016, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan atawa BI rate sebanyak empat kali dengan total nilai 100 bps menjadi 6,5%. Walhasil, guna menunjang return, perusahaan menempatkan sebagian besar aset pada surat utang emiten yang menawarkan kupon lebih menarik.
Meneropong prospek reksadana Mandiri Investa Pasar
JAKARTA. Guna mendongkrak imbal hasil (return), manajer investasi kerap memarkirkan dana pada efek surat utang emiten. Begitu pula strategi PT Mandiri Manajemen Investasi (Mandiri Investasi) dalam mengelola reksadana pasar uang Mandiri Investa Pasar Uang alias MIPU. M Ari Adil , Product Development & Management Mandiri Investasi berujar, efek obligasi korporasi memang mendominasi MIPU. Sebab, tren penurunan suku bunga domestik juga menyeret bunga deposito perbankan. Maklum, sejak awal tahun 2016, Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan atawa BI rate sebanyak empat kali dengan total nilai 100 bps menjadi 6,5%. Walhasil, guna menunjang return, perusahaan menempatkan sebagian besar aset pada surat utang emiten yang menawarkan kupon lebih menarik.