JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis laju inflasi Juli 2013 yang mencapai 3,29% dan inflasi tahunan (year on year) tercatat 8,61% dan inflasi tahun kalender 6,75%. Kondisi ini dikhawatirkan mempengaruhi kinerja saham perbankan. Supriyadi, analis perbankan dari OSO Securities menilai, inflasi yang melebihi ekspektasi dikhawatirkan mendorong perbankan menaikkan suku bunga deposito dan kredit. Jika suku bunga naik, maka akan mempengaruhi kinerja atau margin perbankan. Supriyadi bilang, peluang menipisnya net margin perbankan tentu mengakibatkan berkurangnya laba. Dengan begitu, kinerja saham sektor perbankan akan terpengaruh akibat inflasi. Dalam kondisi saat ini, Surpiyadi menyarankan investor wait and see saham sektor perbankan.
Meneropong saham perbankan usai inflasi Juli
JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis laju inflasi Juli 2013 yang mencapai 3,29% dan inflasi tahunan (year on year) tercatat 8,61% dan inflasi tahun kalender 6,75%. Kondisi ini dikhawatirkan mempengaruhi kinerja saham perbankan. Supriyadi, analis perbankan dari OSO Securities menilai, inflasi yang melebihi ekspektasi dikhawatirkan mendorong perbankan menaikkan suku bunga deposito dan kredit. Jika suku bunga naik, maka akan mempengaruhi kinerja atau margin perbankan. Supriyadi bilang, peluang menipisnya net margin perbankan tentu mengakibatkan berkurangnya laba. Dengan begitu, kinerja saham sektor perbankan akan terpengaruh akibat inflasi. Dalam kondisi saat ini, Surpiyadi menyarankan investor wait and see saham sektor perbankan.