KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas perusahaan pelayaran meningkatkan anggaran belanja modal atau
capital expenditure (capex) guna menambah armada. Lihat saja PT Samudera INdonesia Tbk (
SMDR) yang menganggarkan capex hingga US$ 150 juta. Capex tersebut ditujukan untuk menambah kapasitas angkutan, termasuk di dalamnya adalah pembelian kapal baru. PT Temas Tbk (
TMAS) juga menganggarkan capex sebesar Rp 1 triliun. Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk menambah armada kapal dan juga untuk peningkatan efisiensi dengan menambah warehouse, maintenance alat-alat port serta depot beserta container. PT Wintermar Offshore Marine Tbk (
WINS) yang menyiapkan dana capex sebesar US$ 18 juta. Angka tersebut naik dari capex tahun 2022 sebesar US$ 12,5 triliun. PT Logindo Samudramakmur Tbk (
LEAD) juga meningkatkan belanja modalnya menjadi US$ 2,5 juta dari sebelumnya US$ 2,1 juta.
Tak Ketinggalan, PT Trans Power Marine Tbk (
TPMA) juga mengerek capex tahun ini menjadi US$ 20 juta. Anggaran tersebut juga meningkat dari tahun 2022 sebesar US$ 14 juta. Direktur TPMA Rudy Sutiono mengatakan anggaran capex TPMA sebagai investasi atas pemesanan delapan unit kapal baru yang terdiri atas tug boat dan barge. Menurut rencana, kedelapan kapal tersebut bakal diserahterimakan mulai kuartal I tahun ini. Baca Juga:
Ekspansi Armada, WINS Siapkan Capex US$ 18 Juta Analis menilai, ekspansi emiten jasa pelayaran laut didorong proyeksi permintaan yang masih cukup baik. Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora memperkirakan permintaan jasa angkutan masih akan bertumbuh tahun ini.
Pertama, pembukaan perekonomian China secara bertahap akan membuat harga-harga komoditas masih akan tinggi tahun ini, sehingga jasa angkutan akan terkena sentimen positif karena akan banyak permintaan pengiriman komoditas ke China.
Kedua, PPKM yang sudah dihapus oleh pemerintah juga menjadi stimulus positif terhadap perekonomian Indonesia. Hal tersebut dinilai membuat jasa angkutan berpeluang mengalami kenaikan permintaan jasa angkutan kapal di dalam negeri. Karena banyak perusahaan yang akan melakukan ekspansi bisnis pasca pandemi Covid-19. "Proyeksi kinerja emiten pelayaran akan bertumbuh di level 5%-10%," kata Andhika. Baca Juga:
Trans Power Marine (TPMA) Menyiapkan Capex US$ 20 Juta di 2023 Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti juga memperkirakan peluang pertumbuhan emiten pelayaran masih ada. Hanya saja pertumbuhan diperkirakan terbatas akibat kondisi makroekonomi. "Untuk proyeksi kinerja keuangan emiten pelayaran saat ini kami pandang masih akan baik, namun akan lebih terbatas dari tahun lalu melihat situasi saat ini," kata Desy. Saham-saham pelayaran juga menguat dalam sepekan terakhir. Harga saham SMDR menguat 7,16%. Harga saham WINS menguat 7,09%, dan saham LEAD menguat 11,29%.
Baca Juga: Samudera Indonesia (SMDR) Siapkan Capex Sekitar US$ 150 Juta pada Tahun Ini Saham TPMA sepekan terakhir tidak bergerak, tetapi ditutup menguat 0,88% pada akhir perdagangan Jumat (20/1). Sementara saham TMAS sepekan melemah 6,01%, tapi telah naik 12,60% sejak awal tahun. Andhika memperkirakan dengan peluang pertumbuhan kinerja tahun ini saham-saham emiten tersebut juga berpotensi bergerak naik. Apalagi, saat ini harga saham-saham pelayaran sudah mulai
rebound kembali pasca terkoreksi dari harga tertingginya.
"Masih ada potensi kenaikan harga di saham-saham pelayaran sebesar 15%-20% pada tahun ini," katanya. Andhika pun merekomendasikan
buy SMDR dengan target harga Rp 2.300 per saham dan WINS dengan target harga Rp 370 per saham. Sementara Desy merekomendasikan SMDR dengan target harga Rp 2.100 per saham. Baca Juga:
Pada Tahun Ini, Logindo Samudramakmur (LEAD) Kejar Revenue US$ 29 Juta Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati