Mengajukan Kredit untuk Modal Usaha, Ini Tips Agar Lolos Seleksi!



MOMSMONEY.ID -  Ketika menjalankan bisnis, tentu modal usaha atau pendanaan jadi hal krusial. Selain ide dan produk kreatif yang harus dipikirkan, dana untuk memulai usaha juga penting diprioritaskan oleh pelaku usaha kecil mikro dan menengah (UMKM).

Wahyu Trenggono, Direktur Komersial IdScore, menjelaskan bahwa fasilitas pendanaan dari pemerintah diharapkan dapat memudahkan UMKM untuk memenuhi kebutuhan modal demi memperluas skala bisnis mereka. Ketika tidak memiliki modal utama untuk menjalani usaha, pinjaman kredit sebagai modal bisa dilakukan.

“Sebelum pengajuan pinjaman, penting untuk pelaku usaha menjaga reputasi keuangannya, karena ini jadi salah satu tolak ukur lembaga keuangan memberikan kredit," papar Wahyu dalam webinar talkshow Kini Paham Kredit #4 bertajuk “Memenangi Persaingan Bisnis UMKM & Kemudahan Akses Pendanaan”, yang diselenggarakan oleh IdScore belum lama ini.


Menurut Wahyu, 5C (Character, Capacity, Capital, Condition, dan Collateral) biasa digunakan dalam proses analisa kredit oleh lembaga jasa keuangan menjadi pertimbangan saat memberikan KUR.

Credit score dapat memperlihatkan karakter atau kepribadian calon debitur dalam menyelesaikan pembayaran cicilan. Umumnya angka ini berkisar antara 250 hingga 900. Semakin tinggi score, semakin rendah risiko kreditnya.

Baca Juga: Skor Pengajuan Kredit Buruk? Begini Cara Memperbaiki Skor Kredit

Untuk itu, IdScore mengembangkan produk IdSME Score, di mana fasilitator pendanaan dapat mengecek kelayakan UMKM sebelum akhirnya diberikan pinjaman. IdSME Score merupakan credit score spesifik UMKM yang disusun menggunakan basis data kredit historis pelaku UMKM.

“IdSME Score memberi kemudahan lembaga keuangan dalam menilai credit score, profil risiko, kemungkinan gagal bayar, dan riwayat kredit UMKM  dalam proses analisa," tambah Wahyu.

Nilamsari, Founder & Business Development Director PT Sari Kreasi Boga Tbk dan NS Consulting, menceritakan pengalamannya dalam merintis usaha dari gerobakan hingga kini sudah IPO. Berawal dari berjualan produk kebab dengan gerobak kecil di Kota Surabaya, lalu mencoba peruntungan dengan membuka franchise sampai ke mancanegara.

Menurut Nilam, dalam proses mengembangkan sebuah usaha, salah satu faktor yang paling penting adalah menjaga cashflow.

Cashflow itu bagaikan nyawa dari sebuah usaha. Supaya tidak engap-engapan, cashflow perlu dijaga sebaik mungkin agar lancar dan bisnis bisa berjalan lebih efektif," jelas Nilam.

Baca Juga: Perhatikan Tiga Hal Mendasar Ini Ketika Mengajukan Kartu Kredit dan Paylater

Lanjut Nilam, setiap skala bisnis kecil, menengah maupun besar, masing-masing juga membutuhkan dana yang sesuai. Semakin besar usaha yang dikelola, semakin besar pula pengeluaran yang dibutuhkan.

"Oleh karena itu, sejak awal saya jaga credit score pribadi maupun badan usaha agar saat ingin mengajukan pinjaman, tidak perlu kuatir,” ungkap dia.

Nilamsari menambahkan, dulu tidak semudah sekarang untuk bisa mengakses credit score dan riwayat kredit. “Dengan fasilitas pendanaan yang diperluas, ditambah kita bisa mengecek reputasi keuangan sebelum mengajukan kredit, ini harusnya bisa jadi peluang untuk para pelaku usaha mengembangkan bisnis dengan strategi yang matang," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Jane Aprilyani