Mengaku Akrab, Donald Trump Undang Xi Jinping untuk Menghadiri Pelantikannya



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden terpilih AS Donald Trump telah mengundang Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk menghadiri pelantikannya bulan depan.

Hal ini dilaporkan CBS News pada hari Rabu (11/12/2024), mengutip beberapa sumber.

Reuters memberitakan, undangan untuk pelantikan pada tanggal 20 Januari 2025 di Washington terjadi pada awal November, tak lama setelah pemilihan presiden pada tanggal 5 November. CBS melaporkan, tidak jelas apakah undangan tersebut telah diterima atau belum.


Kedutaan Besar Tiongkok di Washington tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.

Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan NBC News yang dilakukan pada hari Jumat bahwa ia "akrab sekali" dengan Xi dan bahwa mereka "berkomunikasi baru-baru ini minggu ini."

Merupakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi seorang pemimpin Tiongkok, pesaing geopolitik utama AS, untuk menghadiri pelantikan presiden AS.

Trump telah menunjuk banyak tokoh garis keras Tiongkok untuk menduduki jabatan-jabatan penting dalam pemerintahannya yang akan datang, termasuk Senator Marco Rubio sebagai menteri luar negeri.

Baca Juga: Elon Musk Blak-Blakan, Bilang Bill Gates Bisa Bangkrut Jika Terjadi Hal Ini

Presiden terpilih itu mengatakan akan mengenakan tarif tambahan sebesar 10% pada barang-barang China kecuali Beijing berbuat lebih banyak untuk menghentikan perdagangan narkotika fentanil yang sangat adiktif. 

Trump juga mengancam akan mengenakan tarif lebih dari 60% pada barang-barang China saat berkampanye.

Pada akhir November, media pemerintah China memperingatkan Trump bahwa janjinya untuk mengenakan tarif tambahan pada barang-barang China atas aliran fentanil dapat menyeret kedua ekonomi teratas dunia itu ke dalam perang tarif yang saling merusak.

Secara terpisah pada hari Rabu, Duta Besar China untuk AS Xie Feng membacakan surat dari Xi kepada sebuah gala Dewan Bisnis AS-China di Washington, di mana pemimpin China itu mengatakan Beijing siap untuk tetap berkomunikasi dengan AS.

Tonton: Jelang Natal, Donald Trump Rilis Parfum Baru Seharga Rp 3,1 Juta

"Kita harus memilih dialog daripada konfrontasi dan kerja sama yang saling menguntungkan daripada permainan yang tidak menguntungkan," kata Xi dalam surat itu.

Xie menambahkan bahwa kedua negara tidak boleh memisahkan rantai pasokan. Namun Nicholas Burns, duta besar AS untuk Beijing, mengatakan dalam pidato video yang direkam sebelumnya bahwa Tiongkok terkadang mencoba "mempermanis" hubungan yang menantang dan kompetitif.

"Tidak ada pembicaraan yang menyenangkan yang dapat mengaburkan perbedaan mendalam kita," kata Burns.

Selanjutnya: Honda Catatkan Penjualan Retail 8.765 Unit pada November 2024

Menarik Dibaca: Promo 12.12 Superindo, Beli 1 Gratis 1 Saus Tiram-Kinder Joy-Nugget Hanya 12 Desember

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie