KONTAN.CO.ID - Indonesia mencatat dua kematian pertama akibat varian Omicron. Jika mengalami dua hal berikut ini? Bisa jadi itu gejala pertama varian Omicron. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan, satu kasus kematian akibat varian Omicron di Indonesia merupakan transmisi lokal dan meninggal di Rumahsakit Sari Asih Ciputat, Tangerang Selatan. "Sedangkan satu kasus lagi merupakan pelaku perjalanan luar negeri, meninggal di RSPI Sulianti Saroso,” kata juru bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/1).
Kedua pasien yang terpapar varian Omicron yang meninggal tersebut memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Baca Juga: WHO: Varian Omicron Bisa Mengakhiri Pandemi Covid-19 di Eropa Sejak teridentifikasi pertama kali di Afrika Selatan pada November tahun lalu, Omicron telah menyebar lebih dari dua bulan, yang lebih dari cukup bagi orang untuk melaporkan gejala varian ini.
Business Insider, menggunakan data dari Zoe COVID Symptom Study, mencatat 14 gejala teratas dari varian Omicron. Data hingga 5 Januari lalu berdasarkan kasus varian Omicron di Inggris Raya. Irene Petersen, profesor epidemiologi di University College London menyebutkan, “hidung berair dan sakit kepala adalah gejala dari banyak infeksi, tetapi mungkin juga merupakan gejala pertama dari Omicron".
Baca Juga: Tetap Waspada Varian Omicron meski Lebih Ringan dari Delta, Ini Alasan WHO Persentase menunjukkan orang yang melaporkan memiliki gejala tersebut. Berikut 14 gejala teratas dari varian Omicron, melansir
Deseret News yang mengutip laporan
Business Insider:
- Hidung berair 73%
- Sakit kepala 68%
- Kelelahan 64%
- Bersin 60%
- Sakit tenggorokan 60%
- Batuk terus-menerus 44%
- Suara serak 36%
- Menggigil 30%
- Demam 29%
- Pusing 28%
- Kabut otak 24%
- Nyeri otot 23%
- Kehilangan penciuman 19%
- Nyeri dada 19%
Dr. Robert Quigley,
Senior Vice President and Global Medical Director International SOS, kepada
Deseret News, mengatakan, gejala varian Omicron “mungkin sulit atau tidak mungkin untuk dihentikan”. “Bagi mereka yang mungkin mengalami sakit kepala, sakit tenggorokan, atau demam, Anda bisa menghidrasi dan minum obat sakit kepala dan obat flu yang dijual bebas untuk membantu mengurangi gejalanya,” katanya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: S.S. Kurniawan