NEW YORK. Media sosial banyak memiliki manfaat. Salah satunya adalah wahana mempromosikan karya-karya benda seni. Mantan dealmaker dari Christie's, Brett Gorvy, termasuk salah satu yang gemar mempromosikan barang dagangannya lewat Instagram. Sebuah lukisan petinju Sugar Ray Robinson karya Jean Michel Basquiat laku dijual Gorvy seharga US$ 24 juta hanya dalam tempo dua hari setelah ia mengunggah foto lukisan tersebut di akun Instagramnya. Sebulan lalu, sesaat sebelum pesawat yang ditumpanginya lepas landas dari New York, Brett Gorvy, mantan chairman dan dealmaker andal dari balai lelang Christie's, mengunggah sejumlah lukisan petinju Sugar Ray Robinson karya Jean Michel Basquiat di akun Instagramnya. Saat Gorvy mendarat di Hong Kong, 16 jam kemudian, dia mendapati tiga buah pesan di akun media sosialnya dari klien yang menanyakan keberadaan lukisan Basquiat tersebut. Salah satu klien pun segera mengajukan tawaran pembelian lukisan kanvas Robinson yang dibuat Basquiat tahun 1982. Dua hari kemudian, transaksi pembelian akhirnya disepakati pada harga US$ 24 juta. Jumlah tersebut bernilai tiga kali lipat dari harga transaksi lukisan itu pada tahun 2007 silam senilai US$ 7,3 juta di balai lelang.
Mengamati & menawar benda seni dari smartphone
NEW YORK. Media sosial banyak memiliki manfaat. Salah satunya adalah wahana mempromosikan karya-karya benda seni. Mantan dealmaker dari Christie's, Brett Gorvy, termasuk salah satu yang gemar mempromosikan barang dagangannya lewat Instagram. Sebuah lukisan petinju Sugar Ray Robinson karya Jean Michel Basquiat laku dijual Gorvy seharga US$ 24 juta hanya dalam tempo dua hari setelah ia mengunggah foto lukisan tersebut di akun Instagramnya. Sebulan lalu, sesaat sebelum pesawat yang ditumpanginya lepas landas dari New York, Brett Gorvy, mantan chairman dan dealmaker andal dari balai lelang Christie's, mengunggah sejumlah lukisan petinju Sugar Ray Robinson karya Jean Michel Basquiat di akun Instagramnya. Saat Gorvy mendarat di Hong Kong, 16 jam kemudian, dia mendapati tiga buah pesan di akun media sosialnya dari klien yang menanyakan keberadaan lukisan Basquiat tersebut. Salah satu klien pun segera mengajukan tawaran pembelian lukisan kanvas Robinson yang dibuat Basquiat tahun 1982. Dua hari kemudian, transaksi pembelian akhirnya disepakati pada harga US$ 24 juta. Jumlah tersebut bernilai tiga kali lipat dari harga transaksi lukisan itu pada tahun 2007 silam senilai US$ 7,3 juta di balai lelang.