KONTAN.CO.ID - HALMAHERA. Petani kelapa di kawasan Halmahera Barat, Maluku Utara sebelumnya ogah-ogahan merawat tanaman kelapa mereka. Sebab hasil tanaman kelapa mereka tak memberikan hasil maksimal untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari. Bupati Halmahera Barat Danny Missy menyebutkan, luas lahan kelapa di daerahnya sekitar 34.000 hektare (ha). Rata-rata masyarakat mengandalkan penghasilan dari kebun kelapa. Guna memanfaatkan potensi besar ini, Pemkab Halmahera Barat dan Kementrian Perindustrian membuat terobosan dengan mendorong petani mengolah komoditas kelapa. Ide ini diwujudkan dalam bentuk sentra industri kelapa di Desa Acango, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Pemkab Halmahera Barat membuat kerjasama antara BUMD dan kelompok masyarakat untuk mengumpulkan buah kelapa lalu diolah jadi aneka produk.
Mengangkat harkat kelapa dengan produk olahan
KONTAN.CO.ID - HALMAHERA. Petani kelapa di kawasan Halmahera Barat, Maluku Utara sebelumnya ogah-ogahan merawat tanaman kelapa mereka. Sebab hasil tanaman kelapa mereka tak memberikan hasil maksimal untuk menopang kehidupan mereka sehari-hari. Bupati Halmahera Barat Danny Missy menyebutkan, luas lahan kelapa di daerahnya sekitar 34.000 hektare (ha). Rata-rata masyarakat mengandalkan penghasilan dari kebun kelapa. Guna memanfaatkan potensi besar ini, Pemkab Halmahera Barat dan Kementrian Perindustrian membuat terobosan dengan mendorong petani mengolah komoditas kelapa. Ide ini diwujudkan dalam bentuk sentra industri kelapa di Desa Acango, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Pemkab Halmahera Barat membuat kerjasama antara BUMD dan kelompok masyarakat untuk mengumpulkan buah kelapa lalu diolah jadi aneka produk.