Mengapa Bank Sumut Tunda IPO, Ini Penjelasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara alias Bank Sumut menunda rencana hajatan penawaran umum perdana saham alias initial public offering (IPO) seiring dengan dinamika pasar modal. 

Dalam situs e-IPO, calon emiten yang akan menggunakan kode BSMT ini tertulis canceled. Seharusnya periode book building Bank Sumut berlangsung pada 5-8 Januari 2022. 

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Agus Condro Wibowo bilang keputusan penundaan tersebut diambil perseroan bersama dengan penjamin pelaksana emisi efek dan seluruh profesi penunjang.  


"Saat ini, kami tengah mengatur timeline baru untuk jadwal IPO guna mengoptimalkan penawaran umum perdana saham," jelas Agus saat dikonfirmasi, Selasa (31/1). 

Namun Agus memastikan Bank Sumut tetap berkomitmen untuk melanjutkan proses IPO dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang dan ekspansi bisnis.

Baca Juga: Membidik Peruntungan Saham IPO di 2023, Simak Strateginya!

Sebagai pengingat, Bank Sumut bencana melepas maksimal  2,93 miliar saham atau setara dengan 23% dari modal ditempatkan dan disetor pasca IPO. Harga penawarannya berkisar di Rp 350-510 per saham. 

Sehingga Bank Sumut berpotensi meraup dana segar sebanyak-banyaknya Rp 1,49 triliun. Sekitar 80% dari dana IPO akan dipakai untuk modal kerja untuk ekspansi bisnis. 

Sekitar 20% bakal dipakai untuk perluasan jaringan dan pengembangan teknologi informasi, rinciannya untuk capital expenditure (capex) dan operational expenditure (opex) masing-masing 10%.

Dalam hajatannya, Bank Sumut menunjuk empat sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek, yaitu Aldiracita Sekuritas Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, RHB Sekuritas Indonesia dan UOB Kay Hian Sekuritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi