Mengapa sektor tambang positif? Ini penjelasannya



JAKARTA. Pada akhir transaksi perdagangan hari ini (4/9), sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang memberikan sinyal hijau. Sektor ini tercatat naik 0,19%. Jika dilihat, posisi top gainers bursa juga dihuni oleh saham-saham dari sektor ini. Beberapa di antaranya yakni PT Borneo Lumbung Energi Tbk (BORN) yang naik 23,26% menjadi Rp 265, PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) naik 11,81% menjadi Rp 161, dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang naik 5,97% menjadi Rp 142. Edwin Sebayang, Kepala Riset MNC Securities, mengatakan, menghijaunya sektor tambang dipicu oleh tiga faktor. "Faktor harga, efisiensi, dan penguatan dolar," imbuhnya.Faktor harga yang dimaksud adalah harga saham emiten tambang pada dasarnya sudah menyentuh level bottom. Karena hal inilah maka harga saham emiten tambang sudah terdiskon.Lalu, soal efisiensi. Efisiensi yang dilakukan masing-masing emiten membuat margin mereka tetap terjaga meski sebelumnya telah tertekan anjloknya harga komoditas global.Terakhir, soal penguatan dolar yang memberikan sentimen paling kuat terhadap pergerakan saham sektor tambang. "Tapi, ini khusus untuk emiten yang debt to equity ratio (DER)-nya kecil, dibawah dua kali (200%)," tandas Edwin.Edwin menambahkan, tren kenaikan ini bakal terjadi untuk kurun waktu jangka menengah hingga jangka panjang. Soalnya, harga saham yang sudah menyentuh bottom biasanya akan naik untuk jangka panjang. "Lagipula, spread harga minyak dan batubara sudah cukup besar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie