Mengejar dana segar US$ 630 juta, Forbes siap IPO



KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penerbit majalah, Forbes berencana melantai di bursa efek melalui merger dengan Magnum Opus Acquisition Ltd yang berbasis di Hong Kong. Diharapkan aksi korporasi tersebut dapat meraih dana segar US$ 630 juta setelah dikurangi pajak. 

Dilansir dari CNBC, Minggu (29/8), Forbes akan melakukan penawaran saham perdana (IPO) melalui skema special-purpose acquisition company (SPAC) atau dikenal dengan perusahaan cek kosong. 

Melalui skema tersebut, perusahaan cangkang yang terdaftar di bursa saham bisa mengakuisisi perusahaan swasta. Alhasil, perusahaan bisa lebih mudah menjadi perusahaan publik tanpa proses penawaran umum perdana tradisional. 


Baca Juga: Vivendi jual 7,1% saham Universal Music Group kepada Pershing Square

Kesepakatan itu diperkirakan akan selesai pada akhir kuartal keempat tahun ini atau awal kuartal pertama tahun depan. Forbes akan listing di New York Stock Exchange dengan kode saham FRBS. 

Nantinya, tim manajemen perusahaan yang ada akan tetap berada di bawah kepemimpinan CEO Mike Federle. Sementara itu, perusahaan gabungan akan mengumumkan anggota dewan baru di kemudian hari. 

Federle mengatakan, aksi korporasi ini memungkinkan Forbes untuk berinvestasi lebih jauh dalam membangun produk yang berfokus pada konsumen karena perusahaan berupaya mengurangi ketergantungan pada pendapatan media.

Baca Juga: GoTo Menegaskan Dokumen IPO Yang Beredar Tak Akurat dan Spekulatif

Dengan penurunan pendapatan pada media cetak, outlet berita bisnis telah menggandakan pendapatan dari program siaran langsung dan memanfaatkan basis merek dan pembacanya untuk membangun produk konsumen di berbagai bidang termasuk pendidikan dan e-commerce

Sepanjang 2020, perusahaan melaporkan telah meraih pendapatan sebesar US$ 163 juta. Dengan realisasi itu, Forbes menargetkan pendapatan tahun ini bisa lebih tinggi yakni US$ 193 juta. 

“Kami telah menciptakan audiensi dan skala bisnis ini dengan 150 juta orang. Pendanaan ini akan memungkinkan kami untuk membuat produk yang dipesan lebih dahulu yang bisa menangani kelompok industri yang berbeda. Saat ini kami fokus pada konversi langsung ke konsumen,” kata Federle.

Kesepakatan SPAC telah menjadi cara yang kian populer untuk go public selama setahun terakhir. Beberapa penerbit digital, termasuk BuzzFeed , Bustle Digital Group, Vox Media dan Vice Media, telah lakukan penjajakan untuk debut pasar melalui SPAC. 

Baca Juga: Mengerek Kembali Harga Saham, Buffett Agresif Gelar Buyback Saham

Editor: Wahyu T.Rahmawati