Mengejar ketertinggalan, Ace Hardware (ACES) menggenjot penjualan offline dan online



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Corona (Covid-19) turut berdampak ke hampir semua emiten, termasuk emiten yang bergerak di sektor perdagangan kecil (ritel). PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) misalnya, sempat menutup sekitar 20-40 gerai secara bergilir selama periode Maret-April 2020.

Kini, pasca pemberlakuan kebiasaan baru (new normal) dan pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB), konstituen Indeks Kompas100 ini siap mengejar ketertinggalan akibat penutupan gerai. Corporate Secretary Ace Hardware Indonesia Helen Tanzil mengatakan pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi.

Salah satunya adalah menghadirkan program khusus untuk pelanggan. Saat ini program yang sedang berlangsung adalah Aman dan Nyaman di Kebiasaan Baru, yang akan berlangsung hingga 28 Juli 2020 mendatang. ACES juga menggenjot penjualan secara daring (online) melalui ACE online atau di Ruparupa.com. “ACES juga memberikan promo gratis ongkos kirim untuk pelanggan yang belanja melalui ACE Online,” ujar Helen kepada Kontan.co.id, Selasa (14/7).


Baca Juga: Buka gerai baru di tengah pandemi, ini kata manajemen Ace Hardware Indonesia (ACES)

ACES juga memberikan kemudahan antara lain melalui fasilitas cicilan 0% menggunakan kartu kredit, atau cicilan tanpa kartu kredit menggunakan Danakini yaitu lembaga pembiayaan di bawah naungan Kawan Lama Group, kartu debit, pembayaran digital, hingga bank transfer.

Kontan.co.id mencatat, emiten penyedia perkakas rumah tangga ini menargetkan dapat membuka 10-15 gerai baru tahun ini. Sepanjang tahun 2020, ACES telah membuka sepuluh gerai baru di sejumlah wilayah di Indonesia. Gerai ke-10 yang terletak di Depok tersebut dibuka pada Jumat, 3 Juli 2020.

Terkait pembukaan gerai, Helen mengatakan  proses persiapan dalam pembukaan gerai baru ini cukup panjang. ACES juga masih melakukan observasi kondisi pasar terkait target pembukaan gerai baru.

“Jika persiapannya sudah cukup dan siap dibuka, maka toko akan kami buka. Jika persiapannya masih belum cukup maka akan kami hold dulu. Namun, ini tergantung kondisi perekonomian juga, jadi kami akan observasi terus,” sambung dia.

Sepanjang kuartal I-2020, ACES mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 1,96 triliun. Realisasi tersebut atau tumbuh 4,25% dibanding kuartal pertama pertama tahun lalu sebesar Rp 1,88 triliun. Laba bersih ACES masih mampu tumbuh 3,9% menjadi Rp 245,68 miliar.

Baca Juga: Rekomendasi Saham ACES, Harga Saham Ace Hardware Sudah Kemahalan?

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya menilai capaian ACES sepanjang tiga bulan pertama 2020 masih sesuai dengan perkiraan dan konsensus. Dua bulan pertama tahun ini ACES masih mengalami pertumbuhan dua digit yang rendah karena ekspansi yang telah membuahkan hasil. Namun, penjualan pada bulan Maret lebih rendah sebesar 0,4% yoy karena adanya pembatasan sosial yang diterapkan pada pertengahan Maret.

“Terlepas dari ekspektasi pertumbuhan untuk kuartal kedua 2020 yang lambat, masih ada potensi perbaikan menuju akhir tahun yang disebabkan karena adanya  efek musiman. Pelanggan ACES cenderung berbelanja selama kuartal keempat,” tulis Christine dalam riset, Kamis (2/7).

Terlepas dari harapan adanya pemulihan single-digit same-store-sales growth (SSSG) yang bertahap hingga akhir tahun, Christine menilai valuasi saham ACES masih cukup mahal. Karenanya, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi hold pada saham ACES, dengan  target harga Rp 1.450. Pada Selasa (14/7), harga saham ACES naik 1,23% menjadi Rp 1.650 per saham.

Baca Juga: Valuasi tinggi, bagaimana prospek saham ACES di tengah pandemi Covid-19?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati