Mengejar laba, Unggul Indah genjot produksi



JAKARTA. PT Unggul Indah Cahaya Tbk berbenah demi mendongkrak performa bisnisnya. Produsen alkylbenzene atau bahan utama pembuat detergen ini mulai menggenjot kapasitas produksi.Sekretaris Perusahaan Unggul Indah Cahaya, Lily Setiadi berharap, volume penjualan bisa tumbuh seiring peningkatan produksi. Dengan begitu, kinerja keuangan perusahaan pun akan membaik.Maklum saja, pada semester pertama tahun ini, laba bersih perusahaan itu anjlok dibanding periode yang sama tahun lalu. Keuntungan turun meski penjualan masih naik tipis, lantaran nilai tukar rupiah melemah. Pelemahan itu menyebabkan penghasilan kena pajak dalam rupiah melonjak.Kata Lily, Unggul Indah menargetkan produksi bahan baku deterjen Alkybenzene (AB) bisa mencapai 170.000 metrik ton hingga akhir 2012. Target itu meningkat 23% dari tahun lalu. "Hingga semester I-2012, realisasi produksi baru sekitar 133.000 metrik ton," ujarnya.Sekedar catatan, perusahaan berkode saham UNIC ini merupakan produsen tunggal Alkybenzene. Unggul Indah memproduksi dua produk utama, yaitu Linear Alkylbenzene (LAB) dan Branched Alkylbenzene (BAB), serta produk sampingan Heavy Alkylate dan Light Alkylate. Untuk memproduksi semua itu, Unggul Indah mengandalkan tiga unit pabrik yang berada dalam satu lokasi pabrik di Merak, Banten. Sejatinya, total kapasitas produksi terpasang (kombinasi LAB dan BAB) mencapai 270.000 metrik ton per tahun.Menurut Lily, peningkatan produksi juga dilakukan lantaran potensi permintaan pasar cukup besar. Bisnis detergen di dalam negeri masih memiliki ruang yang besar untuk tumbuh. Sebab, saat ini, konsumsi detergen per kapita di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangga.Selama ini, sekitar 95% produksi Unggul Indah dijual ke pasar lokal. Pelanggannya adalah produsen detergen terkemuka, seperti PT Kao Indonesia, PT Sinar Antjol, dan PT Indo Sukses Sentra. Adapun sekitar 5% lagi diekspor ke Australia, Jerman, Italia, Jepang, Vietnam, Prancis, Turki, China, Taiwan, dan Amerika Serikat.Antisipasi imporPeningkatan produksi itu juga untuk mengantisipasi masuknya kompetitor asing ke pasar domestik. "Pemberlakuan CAFTA membuka lebar kesempatan masuknya kompetitor China ke pasar domestik, baik dalam bentuk detergen, Alkylbenzene maupun turunannya," jelas Lily. Demi mempertahankan pangsa pasar dan bisa bersaing dengan produk impor, Unggul Indah berupaya meningkatkan sinergi dengan anak usaha dan melakukan integrasi ke industri hulu. Tujuannya untuk memperlancar ketersediaan bahan baku dengan biaya lebih kompetitif. Meski performa keuangan belum maksimal, Lily optimistis kinerja Unggul Indah bakal meningkat seiring strategi peningkatan produksi. Manajemen Unggul Indah memperkirakan, pendapatan bisa tumbuh 5%-10% dibanding tahun lalu. Sepanjang 2011, perusahaan itu menorehkan pendapatan US$ 461 juta. Di awal tahun ini, Unggul Indah mematok laba bersih mencapai US$ 7 juta. Target tersebut naik 19,5% dibanding realisasi laba tahun lalu yang mencapai US$ 5,86 juta.Hingga akhir semester I-2012, Unggul Indah membukukan penjualan US$ 237 juta, naik tipis 4,2% dibanding penjualan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan realisasi penjualan itu lantaran harga jual rata-rata juga meningkat. Sayang, laba bersih justru jeblok hingga 57% menjadi hanya US$ 2,8 juta pada semester I-2012, akibat pelemahan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini