JAKARTA. Hingga enam bulan pertama tahun ini, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) membukukan pembiayaan ke usaha mikro dan kecil (UMK) sekitar Rp 776,2 miliar. Penyaluran kredit tersebut melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp 666 miliar dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) sekitar Rp 110,2 miliar. PNM menargetkan, total penyaluran kredit tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun. Kendati masih kurang Rp 923,8 miliar, PNM optimistis bisa menggapai target pembiayaan tahun ini. "Permintaan dan kebutuhan pembiayaan sektor UMK bakal meningkat tajam di separo kedua tahun ini. Jangan lupa, ada momentum puasa, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan pergantian tahun," ujar Sekretatis Perusahaan PNM Arif Mulyadi kepada KONTAN kemarin. Dari total target pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun, sebanyak Rp 1,4 triliun diharapkkan melalui ULaMM. Sementara sisanya sebesar Rp 300 miliar melalui LKMS.Sekadar informasi, tahun lalu total penyaluran kredit perusahaan modal ventura milik pemerintah ini mencapai Rp 900 miliar.
Mengejar Rp 1,7 Triliun, PNM Mengandalkan ULaMM
JAKARTA. Hingga enam bulan pertama tahun ini, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) membukukan pembiayaan ke usaha mikro dan kecil (UMK) sekitar Rp 776,2 miliar. Penyaluran kredit tersebut melalui Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) sebesar Rp 666 miliar dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) sekitar Rp 110,2 miliar. PNM menargetkan, total penyaluran kredit tahun ini sebesar Rp 1,7 triliun. Kendati masih kurang Rp 923,8 miliar, PNM optimistis bisa menggapai target pembiayaan tahun ini. "Permintaan dan kebutuhan pembiayaan sektor UMK bakal meningkat tajam di separo kedua tahun ini. Jangan lupa, ada momentum puasa, Hari Raya Idul Fitri, Natal dan pergantian tahun," ujar Sekretatis Perusahaan PNM Arif Mulyadi kepada KONTAN kemarin. Dari total target pembiayaan sebesar Rp 1,7 triliun, sebanyak Rp 1,4 triliun diharapkkan melalui ULaMM. Sementara sisanya sebesar Rp 300 miliar melalui LKMS.Sekadar informasi, tahun lalu total penyaluran kredit perusahaan modal ventura milik pemerintah ini mencapai Rp 900 miliar.