Mengejar target 2014, Metrodata garap komersial



JAKARTA. Penjual perangkat keras dan perangkat lunak, PT Metrodata Electronics Tbk optimistis bisa menapaki semester II tahun dengan kinerja lebih agresif. Optimisme perusahaan ini didorong proyeksi kenaikan penjualan ke segmen korporasi atau komersial sebesar 10%-15% ketimbang semester I-2013.

Ada dua katalis positif pertumbuhan penjualan ke segmen komersial. Pertama, kondisi politik yang memengaruhi makro ekonomi Indonesia sudah stabil. Hal ini bisa memicu tingkat kepercayaan korporasi untuk berekspansi.  "Aksi korporasi untuk membeli perangkat dan kebutuhan teknologi informasi (TI) akan meningkat pada kuartal IV nanti," terang Randy Kartadinata, Direktur Keuangan Metrodata Electronics, kepada KONTAN, Selasa (19/7).

Kedua, perusahaan berkode MTDL di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sedang menjajaki dua sampai tiga merek baru untuk didistribusikan ke segmen komersial. Sayangnya Randy belum mau membeberkan secara detail produk baru apa yang dimaksud.


Strategi Metrodata menggenjot penjualan ke segmen komersial tersebut tak lain sebagai upaya untuk mengejar ketertinggalan kinerja pada semester I 2014 yang lalu. Randy membeberkan, sepanjang semester I-2014, penjualan segmen komersial stagnan, karena cuma tumbuh single digit. Praktis pada paruh pertama tahun ini Metrodata lebih mengandalkan pertumbuhan kinerja dari penjualan ke segmen ritel.

Selain masih mencetak pertumbuhan penjualan lebih baik, total penjualan ke segmen ritel memang masih mendominasi pendapatan Metrodata. Randy menggambarkan, porsi kontribusi pendapatan penjualan ritel adalah 60%-65%. Barulah, sisanya 35%-40% berasal dari penjualan ke segmen komersial.

Layaknya penjual perangkat keras dan perangkat lunak lain, Metrodata melakukan pembelian produk dari para pemasok. Mengintip laporan keuangan per 30 Juni 2014, tercatat tiga pemasok besar bagi Metrodata. 

Pertama, PT Hewlett Packard Indonesia (HP) dengan nilai pasokan produk Rp 819,83 miliar. Kedua, Asus Technology Pte Ltd senilai pasokan produk Rp 809,79 miliar. Ketiga, Lenovo Indonesia dengan nilai suplai barang Rp 571,46 miliar.

Tiga nama pemasok besar bagi Metrodata tersebut, juga menjadi pemasok besar pada semester I-2013 lalu. Hanya, pada periode tahun lalu, nilai pasokan Asus terbesar diantara dua nama yang lain.

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, total pendapatan Metrodata mencapai senilai Rp 3,75 triliun. Nilai ini tumbuh 18,29% dibandingkan pendapatan semester I-2013.

Pendapatan tersebut terbagi dalam tiga jenis, yakni penjualan perangkat keras sebesar Rp 3,06 triliun. Dua sumber pendapatan lain yakni penjualan perangkat lunak sebesar Rp 390,28 miliar dan jasa sebesar Rp 300,19 miliar.

Metrodata meyakini bisa mengejar target pendapatan Rp 8,08 triliun tahun ini. Alasan capaian pendapatan sepanjang semester I-2014 yang sebesar Rp 3,75 miliar, justru sudah melampaui target awal yakni Rp 3,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anastasia Lilin Yuliantina