JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih memiliki pekerjaan rumah besar di tahun 2017. Pekerjaan rumah itu adalah menambah jumlah emiten untuk melantai di pasar modal. Hal ini juga diingatkan oleh menteri keuangan Sri Mulyani dalam pembukaan bursa tahun ini. "Hanya 16 emiten baru, ini terendah dalam 7 tahun terakhir" kata Sri Mulyani, Selasa (3/1). Makanya Sri Mulyani menyatakan bahwa hal ini menjadi saat bagi bursa untuk melakukan refleksi karena ia berharap bahwa peningkatan market kapitalisasi sejalan dengan jumlah perusahaan yang masuk ke bursa efek Indonesia. Direktur utama bursa efek Indonesia, Tito Sulistio bilang bahwa pihak bursa percaya untuk dapat mencapai target Initial Public offering (IPO) di tahun 2017 dengan mencatatkan 30 perusahaan baru yang akan masuk bursa. Makanya Ia mendorong beberapa perusahaan seperti perusahaan dari sektor pertambangan dan anak usaha BUMN untuk menjajakan kaki mereka di bursa efek Indonesia.
Mengejar target emiten di lantai bursa
JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih memiliki pekerjaan rumah besar di tahun 2017. Pekerjaan rumah itu adalah menambah jumlah emiten untuk melantai di pasar modal. Hal ini juga diingatkan oleh menteri keuangan Sri Mulyani dalam pembukaan bursa tahun ini. "Hanya 16 emiten baru, ini terendah dalam 7 tahun terakhir" kata Sri Mulyani, Selasa (3/1). Makanya Sri Mulyani menyatakan bahwa hal ini menjadi saat bagi bursa untuk melakukan refleksi karena ia berharap bahwa peningkatan market kapitalisasi sejalan dengan jumlah perusahaan yang masuk ke bursa efek Indonesia. Direktur utama bursa efek Indonesia, Tito Sulistio bilang bahwa pihak bursa percaya untuk dapat mencapai target Initial Public offering (IPO) di tahun 2017 dengan mencatatkan 30 perusahaan baru yang akan masuk bursa. Makanya Ia mendorong beberapa perusahaan seperti perusahaan dari sektor pertambangan dan anak usaha BUMN untuk menjajakan kaki mereka di bursa efek Indonesia.