JAKARTA. Pasokan mobil di Indonesia yang notabene didominasi mobil-mobil Jepang telah kembali pulih setelah terkena dampak tsunami, 11 Maret lalu. Kini, para agen tunggal pemegang merek (ATPM) berani mematok tinggi target penjualan di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) yang berlangsung 22 Juli–31 Juli nanti. Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, yang sempat khawatir akibat bencana tersebut, optimistis penjualan mobil Honda pada IIMS tahun ini akan naik dari tahun lalu. HPM mematok target penjualan lebih dari 1.700 unit. Di IIMS tahun 2010, Honda mencatat penjualan 1.619 unit. "Kami perkirakan penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2010," katanya akhir pekan lalu. Optimisme tersebut beralasan. Pertama, penjualan mobil secara nasional pada bulan Juni kemarin juga mengalami kenaikan signifikan, yaitu 16,5% dibanding dengan bulan Mei, jadi 70.720 unit. Kedua, daya beli meningkat. Ketiga, pemulihan setelah bencana gempa memungkinkan munculnya berbagai varian produk baru.
Mengejar target penjualan di pameran mobil IIMS
JAKARTA. Pasokan mobil di Indonesia yang notabene didominasi mobil-mobil Jepang telah kembali pulih setelah terkena dampak tsunami, 11 Maret lalu. Kini, para agen tunggal pemegang merek (ATPM) berani mematok tinggi target penjualan di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) yang berlangsung 22 Juli–31 Juli nanti. Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy, yang sempat khawatir akibat bencana tersebut, optimistis penjualan mobil Honda pada IIMS tahun ini akan naik dari tahun lalu. HPM mematok target penjualan lebih dari 1.700 unit. Di IIMS tahun 2010, Honda mencatat penjualan 1.619 unit. "Kami perkirakan penjualan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2010," katanya akhir pekan lalu. Optimisme tersebut beralasan. Pertama, penjualan mobil secara nasional pada bulan Juni kemarin juga mengalami kenaikan signifikan, yaitu 16,5% dibanding dengan bulan Mei, jadi 70.720 unit. Kedua, daya beli meningkat. Ketiga, pemulihan setelah bencana gempa memungkinkan munculnya berbagai varian produk baru.