Mengekor bursa Asia, IHSG melemah 0,23% pada Selasa (20/4)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan parkir di zona merah pada perdagangan Selasa (20/4). IHSG melemah 0,23% ke level 6.038,32. Investor asing kembali mencatatkan jual bersih Rp 108,87 miliar di seluruh pasar pada hari ini.

Analis Philip Sekuritas Anugerah Zamzami Nasr mengatakan koreksi IHSG sejalan dengan pergerakan mayoritas indeks regional di Asia. Menurutnya, investor merasa khawatir mengenai prospek kenaikan inflasi dan suku bunga serta lonjakan kasus penularan virus Covid-19.

“Investor juga mencerna pidato Presiden Tiongkok Xi Jinping pada acara tahunan Boao Forum for Asia,” ungkapnya ketika dihubungi Kontan, Selasa (20/4).


Baca Juga: IHSG melemah 0,23% ke 6.038 pada akhir perdagangan Selasa (20/4)

IHSG diberatkan oleh performa sektor keuangan dimana pelemahan saham perbankan big caps cukup memberatkan. Adapun saham yang berkontribusi paling besar pada pelemahan IHSG ialah BBRI, BBCA, ARTO, BRIS, dan UNVR.

Zamzami memprediksi IHSG berpeluang melemah terbatas dengan support dan resistance masing-masing di level 5.980-6.075 pada Rabu (21/4). 

“US Treasury 10y yield yang naik kembali di atas 1,6% akan jadi sorotan kemana lagi arah pergerakannya. Juga akan ada rilis data-data inflasi dari beberapa negara dan data oil inventory EIA yang dapat menjadi sentimen,” tuturnya.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama memproyeksi IHSG akan menguat pada perdagangan Rabu (20/4). Berdasarkan rasio fibonacci, adapun support maupun resistance minimum berada pada 5.989,51 hingga 6.081,11.

Baca Juga: Rupiah Jisdor menguat 0,41% ke Rp 14.508 per dolar AS pada Selasa (20/4)

Berdasarkan indikator, MACD telah berhasil membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, RSI masih berada di area netral namun stochastic sudah menunjukkan sinyal positif. 

“Di sisi lain, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke resistance terdekat,” kata Nafan dalam risetnya.

Selanjutnya: Pemerintah kerek target produksi, ini saham emiten batubara pilihan RHB Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi