KONTAN.CO.ID - Sel darah putih termasuk dalam komponen darah yang memiliki fungsi yang sangat penting, khususnya dalam imunitas manusia. Sel darah putih atau leukosit memiliki peran sebagai sistem pertahanan terhadap infeksi baik virus, bakteri, maupun infeksi lainnya. Bersumber dari Buku Biologi Paket C Kemendikbud Ristek, sel darah putih memiliki jumlah yang lebih sedikit dibandingkan dengan sel darah merah dan keping darah.
Jenis sel darah putih dan fungsinya.
Berbeda dengan komponen darah lainnya, leukosit memiliki bentuk yang tidak beraturan dan ada beberapa jenis. Mengutip dari Modul Pengayaan IPA Kemendikbud Ristek, ada lima jenis leukosit pada darah kita yaitu limfosit, monosit, eusinofil, basofil, dan neutrophil. Penjelasan ciri-ciri serta fungsi dari kelima jenis sel darah putih sebagai berikut: 1. Limfosit- Tidak bergranula
- Sel tidak bisa bergerak bebas
- Terdapat dua jenis yaitu limfosit sel B dan limfosit sel T
- Limfosit sel B berfungsi dalam pembentukan antibodi
- Limfosit sel T berperan mengaktifkan sistem imun sel B.
- Tidak bergranula
- Berukuran besar atau makrofag
- Memiliki nukleus yang besar
- Dapat bergerak bebas dan berpindah dari aliran darah ke jaringan
- Fungsi dari monosit adalah memakan bakteri atau mikroorganisme dan jaringan yang sudah mati atau tidak berguna.
- Memiliki granula berwarna merah
- Nukelus pada eusinofil terdiri dari dua lobus
- Plasmanya bersifat asam
- Fungsi dari jenis sel darah putih ini adalah merespon alergi dan membunuh parasit
- Granula basofil berwarna biru
- Plasmanya bersifat basa
- Nukleus pada jenis sel darah putih ini berbentuk S
- Mengandung zat untuk melawan alergen atau histamin
- Mengandung heparin atau anti pembekuan darah
- Fungsi basofil sama dengan eusinofil yaitu merespon alergi serta mencegah penggumpalan di dalam pembuluh darah
- Bergranula
- Terdapat 2-5 lobus pada nukleus
- Plasma neutrofil bersifat netral
- Terdapat dua jenis sel yaitu netrofil batang dan segmen
- Paling banyak menyusun leukosit
- Neutrofil memiliki fungsi untuk memakan protein asing atau mikroorganisme penyebab penyakit atau fagostik.