KONTAN.CO.ID - Agar alat kontrasepsi yang akan Anda pakai sesuai kebutuhan, Anda perlu tahu jenis dan masa pemakaiannya. Program Keluarga Berencana (KB) sudah lama dicanangkan oleh pemerintah. Hal ini dilakukan agar ibu dapat pulih pasca melahirkan dan anak tumbuh dengan baik. Untuk menyukseskan program tersebut, pasangan yang sudah menikah perlu merencanakan kehamilan dengan baik. Agar rencana tersebut berjalan dengan baik, perlu alat kontrasepsi yang benar.
Mungkin Anda belum sepenuhnya memahami tentang jenis-jenis alat kontrasepsi dan pemilihannya. Simak informasi tentang alat kontrasepsi di bawah ini, dihimpun dari
Healthline.
Baca Juga: 5 Fakta Kebiasaan Tidur Bayi, Bangun Malam Ternyata Penting Buat Tumbuh Kembang Bayi Jenis-jenis alat kontrasepsi
Alat kontrasepsi ini memiliki efektivitas sebesar 94 persen. Hal ini dipengaruhi oleh jadwal pemberian suntikan. Jika selalu tepat waktu efektivitas suntik KB mencapai 99 persen. Anda perlu mendapatkan suntikan KB di bidan atau tenaga medis lainnya setiap tiga bulan sekali.
Alat ini paling mudah didapat dibanding beberapa alat kontrasepsi lainnya. Ada dua macam kondom yang bisa digunakan: Kondom internal dan eksternal. Kondom internal dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan intim. Sedangkan kondom eksternal dipakaikan di penis sebelum berhubungan intim. Efektivitas kondom tergantung dengan jenisnya. Untuk internal mencapai 95% jika digunakan dengan benar. Untuk rata-ratanya sebesar 79 persen. Sedangkan kondom eksternal memiliki angka efektivitas lebih besar antara 85%-98%.
IUD atau
Intrauterine Device merupakan alat kontrasepsi yang ditanamkan di dalam rahim. IUD, juga bisa disebut sebagai KB spiral, bisa berbentuk T atau spiral. Pemasangan IUD perlu bantuan dokter atau tenaga medis. Alat kontrasepsi ini bisa bertahan antara 3-10 tahun tergantung jenisnya. Alat ini memiliki angka efektif yang paling tinggi hingga mencapai 99,9%.
Baca Juga: 7 Tanda-Tanda Anda Terjebak Hubungan yang Toxic dengan Pasangan Jenis kontrasepsi ini hampir sama dengan IUD dimana alat akan ditanam ke dalam tubuh. Masa pakai susuk bisa mencapai 3 tahun dan pemasangannya dilakukan oleh dokter atau tenaga medis.
Jenis alat kontrasepsi ini paling sering dipakai oleh masyarakat. Anda perlu meminumnya setiap hari untuk mencegah kehamilan. Efektivitas pil KB mencapai 99% jika digunakan secara teratur. Lupa atau telat meminumnya bisa mengurangi efektivitas pil KB.
Sterilisasi menjadi cara yang paling baik untuk menunda kehamilan. Tubektomi merupakan sterilisasi yang dilakukan oleh wanita. Tuba falopi akan ditutup atau dipotong sehingga sel telur tidak bisa dibuahi oleh sperma. Sedangkan vasektomi merupakan prosedur sterilisasi untuk pria. Metode ini akan menutup saluran sperma pada pria melalui prosedur operasi. Namun metode ini perlu persiapan dan niat yang kuat karena bersifat permanen.
Tips memilih alat kontrasepsi
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) membagikan tips cara memilih alat kontrasepsi yang tepat. Melansir laman
Siap Nikah, laman milik BKKBN, mengingat beberapa alat kontrasepsi bisa mempengaruhi hormon wanita, sebaiknya Anda berdiskusi dengan pasangan untuk memilih alat yang tepat.
Baca Juga: Disebabkan Kencing Tikus, Simak Gejala dan Cara Mencegah Leptospirosis Pertimbangkan tujuan serta waktu penundaan kehamilan yang akan diambil. Ada baiknya menggunakan pil KB atau kondom jika Anda merupakan pengantin baru yang ingin menunda kehamilan. Pil KB bisa mengembalikan kesuburan jika sudah tidak dikonsumsi.
Usia juga bisa menjadi pertimbangan pemilihan alat kontrasepsi. Jika Anda berusia 20-35 tahun, KB spiral atau IUD bisa menjadi pilihan. Jenis alat kontrasepsi ini tidak mempengaruhi produksi ASI dan bisa menunda kehamilan cukup lama. Jika Ana berusia di atas 35 tahun, metode sterilisasi (tubektomi atau vasektomi) bisa menjadi pilihan. Jangan lupa konsultasikan pada bidan atau dokter Anda sebelum memilih alat kontrasepsi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News