KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Amalan Internasional Indonesia atau dikenal dengan Amalan merupakan pemain tunggal di klaster online distress solution. Bisnis yang dijalankan Amalan adalah membantu peminjam dana yang tidak mampu melanjutkan pembayaran kepada perbankan. Amalan menawarkan program pengelolaan pinjaman yang disesuaikan dengan keadaan peminjam. Tujuannya, agar seseorang terbebas dari tunggakan. Saat ini, Amalan masuk dalam regulatory sandbox yang diadakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami sudah menyerahkan laporan bisnis sepanjang dua kuartal di tahun 2019. Kami juga telah mengupas secara mendalam bisnis kami dengan OJK," kata CEO and Founder of Amalan Arne Hartmann. Pihaknya mengatakan tidak ada persyaratan khusus dari OJK. Namun, Amalan telah menjajaki kerjasama dengan OJK dan perbankan untuk mengadaptasi banyak program keringanan demi membantu orang mengatasi masalah utangnya.
Baca Juga: Tercatat secara elektronik di Gesit, OJK tingkatkan pengawasan fintech Amalan mulai melebarkan bisnisnya di Indonesia sejak Agustus 2015. Sebelumnya, Amalan internasional, Pte. Ltd berdiri di Singapura setahun sebelumnya. Amalan menjuluki dirinya sebagai social enterprise yang berbasis financial technology. Amalan merupakan satu-satunya penyedia program manajemen pinjaman di Asia dengan akreditasi dari International Association of Professional Debt Arbitrators (IAPDA) atau Asosiasi Internasional Arbitrat Pinjaman Profesional. Sejak April 2017, Amalan juga resmi terdaftar sebagai anggota Fintech Indonesia. "Di Indonesia, kami memperkirakan ada US$ 10 miliar utang yang tertunggak, dan ada potensi US$ 10 miliar utang lain yang hampir tertunggak. Angka tersebut yang membuka kesempatan bisnis kami," tambah dia. Amalan menawarkan beberapa jasa untuk permasalahan pinjaman. Ambil contoh, pinjaman kartu kredit, ataupun kredit tanpa agunan (KTA) juga kredit multiguna (KMG). Amalan juga menawarkan solusi untuk pinjaman online, kredit pemilikan rumah (KPR), bahkan kendaraan. Amalan akan menarik biaya layanan atau success fee sekitar 25%-30% dari potongan pinjaman yang didapatkan. Misal Amalan tidak berhasil menyelesaikan permasalahan pinjaman, maka success fee yang dibayarkan adalah nol. Amalan hanya memberikan pelayanan ke pinjaman di atas Rp 10 juta. Alasannya, pinjaman di bawah nominal tersebut relatif lebih sederhana untuk dinegosiasikan secara pribadi. Saat ini, Amalan sudah mulai menangani bantuan kredit di pinjaman online. Pihaknya juga telah mengembangkan refinancing untuk customer. Terbaru, Amalan telah menjalankan sistem contact center terpusat demi maksimalnya pelayanan.
Baca Juga: Begini persiapan fintech Indogold untuk menghadapi regulatory sandbox OJK malan bukan bank atau fintech lending, tapi pihaknya mampu menawarkan pinjaman baru dengan bunga dan angsuran yang lebih lunak dari rekanannya. Dalam website-nya Amalan hanya melayani negosiasi pinjaman dengan badan peminjam yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sampai Juni 2019, sebanyak 2.200 orang sudah sign up ke program Amalan. Amalan juga sudah menyelesaikan lebih dari 1.500 utang dengan total tertunggak lebih dari Rp 35 miliar. Selain itu, Amalan juga telah mampu membantu kliennya mendapatkan keringanan dengan total lebih dari Rp 10 miliar.
Dalam menjalankan usahanya, Amalan telah menjalin sinergi dengan KoinWorks dan Bank CIMB Niaga. Aplikasinya di Play Store kini telah diunduh oleh lebih dari 10.000 pengguna. Ke depan, Amalan sedang berusaha untuk mengembangkan opsi refinancing dan menambah teknologi dan automation. Pihaknya juga sedang melihat kemungkinan untuk melakukan ekspansi ke Thailand dan Filipina pada akhir tahun ini. Amalan juga berencana membuka kantor yang lebih besar di kota Yogyakarta pada awal tahun 2020. Baru-baru ini, mereka baru saja menyelesaikan masalah utang customer pertamanya di Malaysia. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi