KONTAN.CO.ID - Anemia aplastik adalah kondisi di mana tubuh berhenti memproduksi sel darah merah. Tentu saja, hal itu mengganggu kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jika terus dibiarkan, tubuh Anda tak hanya mudah merasa lelah, tapi juga rentan terinfeksi penyakit. Mengutip dari
Mayo Clinic, masalah kesehatan tersebut bisa terjadi secara tiba-tiba di usia berpapa pun. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa kondisi tubuh Anda akan memburuk secara perlahan.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi anemia aplastik. Mulai dari transplantasi sumsum tulang belakang, transfusi darah, hingga konsumsi jenis obat tertentu sesuai dengan saran dokter.
Penyebab anemia aplastik
Penyebab anemia aplastik adalah sistem imun tubuh yang menyerang sel induk di sumsum tulang belakang. Akibatnya, produksi sel darah merah berkurang, bahkan bisa benar-benar berhenti.
Baca Juga: 5 Penyebab tekanan darah rendah yang bisa Anda alami Masalah itu bisa dipicu oleh berbagai macam faktor. Misalnya, terlalu banyak terkena paparan zat kimia berbahaya, penggunaan jenis obat tertentu, penyakit autoimun, infeksi virus, dan kehamilan. Melansir
Mayo Clinic, sistem imun tubuh bisa menyerang sumsum tulang belakang saat kehamilan. Jadi, Anda perlu selalu waspada terhadap gejala yang Anda alami. Tidak berhenti sampai di situ, anemia aplastik juga bisa terjadi sebagai efek samping kemoterapi. Perawatan yang seharusnya hanya membunuh sel kanker, juga bisa merusak sel-sel sehat dalam tubuh sehingga memunculkan masalah yang lain.
Gejala anemia aplastik
Baca Juga:
Ini lima cara mengatasi sesak napas dengan pengobatan rumahan Setiap orang mengalami gejala yang berbeda-beda. Bahkan, ada satu kasus di mana seseorang tidak mengalami gejala apa pun. Namun, ada beberapa ciri-ciri umum yang biasanya dialami oleh penderita anemia aplastik. Mulai dari mudah lelah, sesak napas, denyut jantung tidak beraturan, kulit pucat, mimisan, gusi berdarah, sakit kepala, hingga muncul ruam di kulit. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter, ya. Dengan begitu, Anda bisa mendapat perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Diagnosa anemia aplastik
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendiagnosa anemia aplastik, yaitu biopsi sumsum tulang belakang dan tes darah. Pada tes darah, jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit dihitung. Biasanya, penderita anemia aplastik memiliki jumlah darah yang sedikit. Untuk benar-benar memastikan diagnosa, bisanya dilakukan biopsi sumsum tulang belakang. Sampel sumsum tulang belakang Anda akan diperiksa untuk melihat kondisi darah. Dari hasil pemeriksaan tersebut, dokter bisa menentukan perawatan seperti apa yang Anda butuhkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News