KONTAN.CO.ID - Asma adalah penyakit paru kronis yang menyerang segala usia. Penyakit ini menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara di paru-paru, sehingga menyulitkan pernapasan. Gejala asma bisa berupa batuk-batuk, mengi, sesak napas, dan dada terasa sesak. Gejala ini bisa ringan atau berat dan muncul hilang seiring waktu. Meskipun asma bisa serius, penyakit ini dapat dikontrol dengan penanganan yang tepat. Penderita asma yang mengalami gejala harus berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.
Dampak Asma
Gejala Asma
Gejala asma dapat bervariasi pada setiap orang. Terkadang gejala asma bisa memburuk secara signifikan, yang dikenal sebagai serangan asma. Gejala asma biasanya lebih buruk pada malam hari atau saat berolahraga. Berikut beberapa gejala umum asma:- Batuk terus-menerus, terutama di malam hari
- Mengi saat menghembuskan napas dan terkadang saat menghirup napas
- Sesak napas atau kesulitan bernapas, bahkan saat istirahat
- Dada terasa sesak, sehingga sulit bernapas dalam
- Gejala asma bisa juga disebabkan oleh kondisi lain. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan untuk mengetahui penyebabnya.
Penyebab Asma
Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena asma, meskipun seringkali sulit untuk menemukan penyebab tunggal dan langsung.- Riwayat keluarga: Asma lebih mungkin terjadi jika anggota keluarga lain juga menderita asma, terutama kerabat dekat seperti orang tua atau saudara kandung.
- Alergi: Asma lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki kondisi alergi lain, seperti eksim dan rinitis (hay fever).
- Urbanisasi: Urbanisasi dikaitkan dengan peningkatan prevalensi asma, kemungkinan besar karena berbagai faktor gaya hidup.
- Riwayat awal kehidupan: Kejadian di awal kehidupan yang memengaruhi perkembangan paru-paru dapat meningkatkan risiko asma. Ini termasuk berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, paparan asap tembakau dan sumber polusi udara lainnya, serta infeksi saluran pernapasan akibat virus.
- Paparan alergen dan iritan: Paparan terhadap berbagai alergen dan iritan lingkungan juga diduga dapat meningkatkan risiko asma, termasuk polusi udara dalam dan luar ruangan, tungau debu rumah, jamur, dan paparan bahan kimia, asap, atau debu di tempat kerja.
- Berat badan: Anak-anak dan orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas memiliki risiko lebih besar terkena asma.
Pengobatan Asma
Asma tidak dapat disembuhkan, tetapi ada beberapa pengobatan yang tersedia. Pengobatan yang paling umum adalah menggunakan inhaler, yang memberikan obat langsung ke paru-paru. Inhaler dapat membantu mengontrol penyakit dan memungkinkan penderita asma untuk hidup normal dan aktif. Ada dua jenis utama inhaler:- Bronkodilator (seperti salbutamol), yang membuka saluran udara dan meredakan gejala; dan
- Kortikosteroid (seperti beclometasone) yang mengurangi peradangan di saluran udara, sehingga memperbaiki gejala asma dan mengurangi risiko serangan asma berat dan kematian.