KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Black Diamond Resources Tbk akan meramaikan daftar emiten yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten yang bergerak di sektor tambang batubara ini akan menggunakan kode saham COAL. COAL merupakan induk dari perusahaan tambang batubara yang memiliki izin usaha pertambangan (IUP), yakni PT Dayak Membangun Pratama (DMP). Dengan modal mengantongi IUP di daerah Gunung Mas, Kalimantan Tengah, seluas 4.883 Ha, cadangan terbukti dan terkira sekitar 25 juta ton, dengan karakter batubara yang beragam. Dengan area izin IUP yang luas, dan asumsi luas area penambangan yang bertambah hanya sekitar 25 Ha per tahun, maka COAL melalui entitas anak usaha mempunyai kesempatan menambang dengan periode yang cukup lama bila perizinan IUP dapat diperpanjang.
Baca Juga: Tertarik Saham IPO Black Diamond Resources (COAL)? Simak Dulu Fakta-Fakta Berikut Ini Saat ini, COAL mulai penambangan dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun. Manajemen memproyeksikan dapat menambah kapasitas produksi hingga 2 juta ton per tahun dalam tiga tahun ke depan. Kualitas batubara yang dihasilkan COAL melalui DMP termasuk dalam batubara kualitas menengah dengan nilai kalori berkisar antara 5.500 – 5.700 kkal/kg GAR. Umumnya, batubara jenis ini digunakan untuk pembangkit listrik. Saat ini terdapat sekitar tiga pesaing DMP di daerah Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yaitu PT Tuah Globe Mining, PT Tadjahan Antang Mineral, dan PT Sembilan Tiga Perdana. Di antara tiga perusahaan pertambangan tersebut, DMP telah memulai aktivitas pertambangan dengan volume galian paling besar dan aktif melakukan pengiriman serta penjualannya. Dari sisi kinerja keuangan, COAL membukukan kinerja yang solid. Per April 2022, COAL membukukan pendapatan senilai Rp 95,53 miliar, naik 126,97% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 42,08 miliar. Sementara dari sisi bottomline, COAL membukukan laba bersih Rp 43,30 miliar, naik 102,14% dari laba bersih di periode April 2021 yang hanya Rp 21,42 miliar Asal tahu saja, dalam penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) ini, COAL melepas sebanyak-banyaknya 1,75 miliar saham atau sebanyak-banyaknya 25,93% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Saham ini ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar Rp 100 per saham sampai dengan Rp 130 per saham. Dus, COAL berpotensi meraup dana segar hingga sebanyak-banyaknya Rp 227,50 miliar dari aksi korporasi ini. Dana hasil aksi korporasi ini akan digunakan COAL untuk dua keperluan. Pertama, sekitar Rp40 miliar akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk keperluan belanja modal oleh DMP. Rinciannya, sebesar Rp 30,88 miliar akan disalurkan kepada DMP dan akan dipergunakan untuk membayar utang lain-lain DMP kepada kontraktor PT Heral Eranio Jaya dan CV Putra Jaya atas pekerjaan pembangunan infrastruktur jalan. Sekitar Rp 9,11 miliar akan digunakan untuk pembangunan mess karyawan dan workshop DMP.
Baca Juga: Black Diamond Resources (COAL) Mengincar Dana IPO Hingga Rp 227,5 Miliar Kedua, sisanya dari dana hasil IPO akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk untuk modal kerja antara lain untuk membayar vendors dan suppliers DMP, untuk membayar biaya para kontraktor tambang, untuk pembelian bahan bakar, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan tambang. Berikut jadwal IPO saham COAL:
- Masa Penawaran Awal: 12 Agustus 2022 – 22 Agustus 2022
- Perkiraan Tanggal Efektif: 29 Agustus 2022
- Perkiraan Masa Penawaran Umum: 31 Agustus 2022 – 05 September 2022
- Perkiraan Tanggal Penjatahan: 5 September 2022
- Perkiraan Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia: 07 September 2022
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi