KONTAN.CO.ID - Organisasi Boedi Oetomo adalah organisasi nasional pertama yang menjadi pelopor pergerakan nasional di di Indonesia. Sejal berdirinya Boedi Oetomo, perjuangan bangsa Indonesia meraih kemerdeaan tidak lagi hanya berpusat atau berdasarkan kepentingan golongan, suku, atau agama saja. Perlawanan terhadap kolonialisme sebenarnya sudah dilakukan sebelum era pergerakan nasional, di berbagai daerah di Nusantara.
Berdirinya organisasi pergerakan nasional Boedi Oetomo
Penindasan dan perlakuan buruk pemerintah Hindia-Belanda berangsur-angsur mulai berkurang. Adanya Kebijakan Politik Etis atau Politik Balas Budi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda, banyak lahir anak-anak bumi putera yang memiliki wawasan dan pemikiran untuk mempersatukan bangsa ini. Meskipun kebijakan tersebut membuat masyarakat Indonesia pada saat itu sudah dapat mengenyam pendidikan, sayangnya hal tersebut tidak diterapkan secara luas. Mengutip Dinas Pendidikan (Disdik) Grobogan, sekolah-sekolah yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda hanya terbuka untuk kaum elit pribumi saja. Masyarakat biasa kala itu masih belum bisa mendapatkan pendidikan formal layaknya masyarakat saat ini. Tujuan dibukanya sekolah untuk pribumi pun tidak murni untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Indonesia. Pihak kolonial sengaja membuat pendidikan untuk pribumi dengan harapan dapat menambah tenaga kerja di bidang administrasi yang tergolong murah. Walaupun hanya sebagian kecil masyarakat yang dapat menempuh pendidikan, pendidikan barat mampu membawa ide-ide hingga mmebuka wawasan serta pikiran pemuda pribumi kala itu. Gagasan tentang demokrasi hingga kebebasan bernegara mulai muncul sehingga perjuangan bukan lagi tanggung jawab golongan, namun tanggung jawab bersama agar bangsa Indonesia lepas dari penjajahan. Hingga pada tahun 1908 berdirilah organisasi yang menjadi pelopor pergerakan nasional bernama Boedi Oetomo. Organisasi tersebut menjadi wadah bagi pemuda STOVIA untuk saling bertukar pikiran dan ide. Boedi Oetomo didirikan oleh dr. Soetomo bersama dengan mahasiswa STOVIA di Jakarta, 20 Mei 1908. Sebenarnya organisasi ini lebih bersifat sosial, ekonomi, kebudayaan, dan pendidikan, dibandingkan dengan politik. Namun lahirnya Boedi Oetomo menjadi pemantik semangat perjuangan kemerdekaan anak-anak bangsa dan pelopor terbentuknya organisasi-organisasi lainnya. Organisasi yang lahir setelah Boedi Oetomi banyak yang terjun di bidang politik seperti Sarekat Islam, Indische Partij, Muhammadiyah dan masih banyak lagi. Lahirnya Boedi Oetomo juga menjadi titik balik perjuangan rakyat Indonesia yang awalnya bersifat kedaerahan menjadi perjuangan yang bersifat nasional. Perjuangan yang semula mengandalkan perlawanan fisik perlahan berubah menjadi perjuangan menggunakan cara diplomatis. Baca Juga: Hardiknas 2024, Ini Sejarah Taman Siswa dan 3 Semboyan Ki Hajar DewantaraFaktor pendorong lahirnya pergerakan nasional
Ada dua faktor yang menjadi pendorong terbentuknya pergerakan nasiona yakni faktor yang datang dari dalam negeri dan luar negeri. Faktor dalam negeri Faktor dalam negeri yang menjadi pendorong terbentuknya pergerakan nasional berasal dari hati dan sanubari rakyat Indonesia. Keinginan dan usaha membebaskan diri dari belenggu kolonialisme para penjajah menjadi faktor para pemuda mulai mendirikan organisasi pergerakan nasional. Contoh faktor dalam negeri diantaranya adalah:- Tekanan dan penderitaan yang terus-menerus akibat penjajahan.
- Rasa kesadaran nasional dan harga diri bangsa
- Rasa senasib-sepenanggungan yang dirasakan bersama sehingga timbul semangat bersatu membentuk negara.
- Kebijakan Politik Etis yang membuat anak-anak bumi putera mengenyam pendidikan.
- Munculnya paham liberalisme dan hak asasi manusia pasca kemerdekaan Amerika dan Revolusi Prancis.
- Kemenangan Jepang atas Rusia di tahun 1905 yang membangkitkan rasa percaya diri bangsa Asia-Afrika untuk lepas dari penjajahan bangsa Barat, dan masih banyak lagi.