Mengenal Fenomena Gerhana Bulan Total yang Akan Terjadi Pada November ini



KONTAN.CO.ID - Yuk cari tahu tentang fenomena Gerhana Bulan total yang bakal terjadi November ini. Fenomena Gerhana Bulan Total akan terjadi pada tanggal 8 November 2022 di beberapa wilayah Indonesia.

Tahukah Anda? Bulan November 2022 ini ada salah satu fenomena astronomi menarik yang akan terjadi. Adalah Gerhana Bulan Total yang akan terjadi dalam beberapa hari lagi.

Sebelum membahas lebih lanjut tentang Gerhana Bulan Total, kita tahu bahwa ada 3 jenis gerhana Bulan. Ketiga jenis tersebut adalah Gerhana Bulan Total, Gerhana Bulan Sebagaian dan Gerhana Bulan Penumbra.


Nah, fenomena yang baka lterjadi dalam waktu dekat ini adalah Gerhana Bulan Total. Dikutip dari Lapan.go.id, Gerhana Bulan Total adalah fenomena astronomis ketika seluruh permukaan Bulan memasuki bayangan inti (umbra) Bumi. Fenomena ini disebabkan oleh konfigurasi antara Bulan, Bumi dan Matahari yang membentuk garis lurus.

Selain itu, Bulan berada di dekat titik simpul orbit Bulan, yakni perpotongan antara ekliptika (bidang edar Bumi mengelilingi Matahari) dengan orbit Bulan.

Baca Juga: Wilayah Indonesia akan Mengalami Fenomena Tengah Hari Lebih Awal, Simak Penjelasannya

Fenomena Gerhana Bulan Total ini umumnya terjadi ketika fase Bulan Purnama. Namun, tidak semua fase Bulan Purnama ini akan mengalami Gerhana Bulan.

Mengingat orbit Bulan yang miring 5,1 derajat terhadap ekliptika dan waktu yang ditempuh Bulan untuk kembali ke simpul yang sama lebih pendek 2,2 hari dibandingkan dengan waktu yang ditempuh Bulan untnuk mendapatkan konfigurasi Bumi dan Matahari dalam garis lurus.

Oleh sebab itu, Bulan tidak selalu berada di bidang ekliptika ketika Purnama.

Menurut Andi Pangerang seabgai Peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN, Gerhana Bulan Total kali ini akan berlangsung dengan durasi total selama 1 jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian + total) selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Penampakan Gerhana Bulan Total ini akan memiliki lebar sebesar 1,3589 dengan jarak pusat umbra ke pusat Bulan sebesar 0,2570. Gerhan ini termasuk ke dalam gerhana ke-20 dari 72 gerhana dalam Seri Saros 136 (1680-2960) atau siklus gerhana.

Bagaimana dengan penampakan Gerhana Bulan Total yang akan terjadi pada November ini?

Saat Bulan memasuki umbra, warna umbra cenderung hitam. Seiring Bulan seluruhnya berada di dalam umbra, warna Bulan akan menjadi kemerahan.

Hal ini disebabkan oleh mekanisme Hamburan Rayleigh yang terjadi pada atmosfer Bumi. Hamburan Rayleigh yang terjadi ketika gerhana Bulan sama seperti mekanisme ketika Matahari maupun Bulan tampak berwarna kemerahan saat berada di ufuk rendah dan langit yang mempunyai rona jingga ketika Matahari terbit maupun terbenam.

Baca Juga: Cari Tahu Tentang Ekuinoks, Fenomena Astronomi yang Terjadi Dua Kali Setahun

Spektrum dengan panjang gelombang lebih pendek seperti ungu, biru dan hijau dihamburkan ke angkasa lepas, sedangkan spektrum dengan panjang gelombang lebih panjang seperti merah, jingga dan kuning diteruskan ke pengamat.

Selain itu, saat gerhana, tidak ada cahaya Matahari yang dapat dipantulkan oleh Bulan sebagaimana ketika fase Bulan Purnama. Gerhana dapat berwarna menjadi lebih kecokelatan bahkan hitam pekat jika partikel seperti debu vulkanik ikut menghamburkan cahaya.

Apa dampak dari Gerhana Bulan Total?

Gerhana Bulan Total memiliki dampak bagi kehidupan manusia, berkaitan dengan pasang air laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya ketika tidak terjadi gerhana, Purnama maupun fase Bulan baru.

Apakah Anda tertarik untuk melihat fenomena Gerhana Bulan Total ini? Apabila cuaca cukup baik dan tidak hujan, fenomena Gerhana Bulan Total ini dapat diamati dengan mudah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News